Orang itu . . . mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia. –2 Korintus 12:3-4
Baca: 2 Korintus 12:1-10
Thomas Aquinas (1225–1274) adalah salah seorang pembela iman paling dikagumi dalam gereja. Namun, tiga bulan sebelum kematiannya, sesuatu telah menghentikannya untuk merampungkan Summa Theologica, warisan akbar yang menjadi puncak karyanya. Ketika merenungkan tubuh Juruselamat yang hancur dan darah-Nya yang tercurah, Aquinas mengaku bahwa ia mendapat penglihatan yang membuatnya kehilangan kata-kata. Katanya, “Aku tak sanggup menulis lagi. Aku telah melihat hal-hal yang membuat tulisanku tak berarti.”
Jauh sebelum Aquinas, Paulus juga mendapat penglihatan. Dalam surat 2 Korintus, ia menggambarkan pengalamannya: “Orang itu, [Paulus sendiri]—entah di dalam tubuh entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya—ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang tak terkatakan” (12:3-4).
Paulus dan Aquinas telah mengalami dan merenungkan kebaikan terbesar yang tak terungkapkan dengan perkataan atau penjelasan apa pun. Yang Aquinas saksikan membuatnya kehilangan asa untuk menyelesaikan karyanya, karena ia merasa tidak lagi layak menggambarkan kebesaran Allah yang telah mengutus Putra Tunggal-Nya untuk disalibkan demi kita. Sebaliknya, Paulus terus menulis, tetapi ia melakukannya dengan kesadaran penuh bahwa ia tak dapat mengungkapkan atau menyelesaikannya dengan mengandalkan kekuatannya sendiri.
Di tengah segala kesulitan yang Paulus hadapi saat melayani Kristus (2 Kor. 11:16-33; 12:8-9), ia dapat menoleh ke belakang dan melihat, bahwa dalam kelemahannya, ia mengalami anugerah dan kebaikan yang tak terungkapkan dengan kata-kata dan tak mampu dicerna oleh pikiran.
Oleh: Mart DeHaan
Renungkan dan Doakan
Masalah apa yang Anda rasa begitu membebani Anda? Bagaimana Anda telah melihat Allah menyatakan kebaikan-Nya kepada Anda dengan cara yang tak dapat Anda jelaskan?
Bapa di surga, berilah aku hari ini keberanian untuk mengalami kehadiran dan kekuatan-Mu dalam kelemahanku.
Amin....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu.....
WAWASAN
Dalam 2 Korintus 12, Rasul Paulus meneruskan sikapnya yang “memegahkan diri” dengan terpaksa, setelah di pasal sebelumnya ia menentang klaim dari mereka yang disebutnya “rasul-rasul yang tak ada taranya,” yakni guru-guru palsu yang sedang menyesatkan jemaat Korintus dengan memberitakan “Yesus yang lain dari pada yang telah [Paulus] beritakan” (11:4). Dalam pasal 12, ia bercerita tentang suatu masa yang terjadi bertahun-tahun sebelumnya ketika ia “diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga” (ay. 2), atau firdaus, tempat takhta Allah berada. Menurut kepercayaan Yahudi kuno, ada tiga surga. Surga pertama adalah atmosfer bumi (angin dan awan) dan surga kedua terdiri dari matahari, bulan, dan bintang-bintang. –Alyson Kieda
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread/ BIRO INFOKOM HKI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar