• Perkataan yang Menyejukkan

    Seperti air sejuk bagi jiwa yang dahaga, demikianlah kabar baik dari negeri yang jauh. –Amsal 25:25


    Baca: Amsal 25:23-27


    Saat sedang berada di dapur, putri saya berseru, “Mama, ada lalat di botol madu!” Saya menyahutinya dengan ungkapan terkenal, “Lebih mudah menangkap lalat dengan madu daripada cuka.” Meski itulah pertama kalinya saya (secara tidak sengaja) menangkap seekor lalat dengan madu, saya mengutip pepatah modern tersebut karena hikmat yang terkandung di dalamnya: permintaan yang disampaikan dengan baik akan lebih meyakinkan orang lain dibandingkan dengan sikap yang sengit.


    Kitab Amsal memberi kita sekumpulan amsal dan perkataan bijak yang diilhami oleh Roh Allah. Ucapan-ucapan bijak tersebut dapat membimbing kita dan mengajarkan berbagai kebenaran penting tentang cara hidup yang menghormati Allah. Banyak amsal yang berfokus pada hubungan antarpribadi, termasuk pengaruh mendalam dari perkataan kita terhadap orang lain.


    Dalam bagian amsal yang dikaitkan dengan Raja Salomo sebagai penulisnya, ia memperingatkan tentang bahaya dari bersaksi dusta terhadap orang lain (Ams. 25:18). Ia menasihati bahwa “pergunjingan” mengakibatkan hubungan yang suram (ay. 23 BIMK). Salomo memperingatkan tentang dampak mengerikan dari sikap yang terus-menerus mengeluh (ay. 24). Lalu, sang raja menguatkan para pembaca dengan menyatakan bahwa berkat datang ketika perkataan kita membawa kabar baik (ay. 25).


    Dalam upaya kita menerapkan kebenaran ini, kita akan ditolong oleh Roh Allah untuk memberikan jawaban yang “berasal dari pada Tuhan” (16:1). Dengan kemampuan yang dianugerahkan-Nya, perkataan kita dapat membawa berkat dan kesejukan.


    Oleh: Lisa M. Samra


    Renungkan dan Doakan

    Pernahkah Anda menyaksikan pengaruh yang mendalam dari kata-kata? Bagaimana cara Roh Allah membimbing Anda untuk menggunakan perkataan yang menyejukkan?


    Bapa Surgawi, tolonglah aku mencerminkan belas kasih-Mu dalam interaksiku, lewat perkataanku yang ramah dan penuh kasih.

    Amin......

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....


    WAWASAN

    Mazmur dan Amsal, dua dari kitab-kitab Hikmat dalam Alkitab (yang juga mencakup Ayub, Pengkhotbah, dan Kidung Agung), menggambarkan potensi lidah digunakan untuk kebaikan maupun kejahatan. Daud menulis tentang musuh-musuhnya, “Perkataan mereka tidak ada yang jujur, batin mereka penuh kebusukan, . . . lidah mereka merayu-rayu” (Mazmur 5:10) dan “[mereka] menajamkan lidahnya seperti pedang, . . . membidikkan kata yang pahit seperti panah” (64:4). Mengenai orang-orang jahat, pemazmur Asaf menyatakan, “Mulutmu kaubiarkan mengucapkan yang jahat, dan pada lidahmu melekat tipu daya” (50:19). Berbicara tentang penggunaan positif dari perkataan kita, Salomo mengatakan, “Lidah orang benar seperti perak pilihan” (Amsal 10:20), “lidah orang bijak mendatangkan kesembuhan” (12:18), dan “Hidup dan mati dikuasai lidah” (18:21). Sebagai pengikut Kristus, kita memiliki pilihan untuk mengucapkan kata-kata yang menguatkan dan memberkati hidup sesama dengan pertolongan Roh Kudus. –Alyson Kieda


    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti


    Our Daily Bread

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB