• Tidak Perlu Formula

    Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga. –Matius 5:16


    Baca: Matius 5:13-16


    Ketika Jen masih muda, seorang guru Sekolah Minggu yang berniat baik melatih anak-anak cara penginjilan. Mereka diajar untuk menghafal serangkaian ayat Alkitab dan langkah-langkah untuk mengabarkan Injil. Jen dan temannya mempraktikkan hal ini kepada seorang teman yang lain. Mereka gugup dan khawatir ada ayat atau langkah penting yang terlupakan. Jen tidak ingat persis apakah teman yang mereka datangi itu akhirnya bertobat, tetapi ia merasa hal itu tidak terjadi. Cara penginjilan tersebut tampaknya lebih mementingkan ketepatan formula ketimbang orang yang didekati.


    Kini, bertahun-tahun kemudian, Jen dan suaminya meneladankan kasih akan Allah kepada anak-anak mereka dan membagikan iman mereka dengan cara yang lebih ramah. Mereka memahami pentingnya mengajari anak-anak mereka tentang Allah, Alkitab, dan hubungan pribadi dengan Yesus. Namun, mereka melakukannya dengan meneladankan kasih kepada Allah dan kepada firman-Nya dalam hidup sehari-hari. Mereka menunjukkan apa artinya menjadi “terang dunia” (Mat. 5:14) dan menjangkau orang lain melalui kebaikan dan perkataan yang bersahabat. Jen berkata, “Kita tidak dapat membagikan firman yang hidup kepada orang lain jika kita sendiri tidak memilikinya.” Ketika Jen dan suaminya menunjukkan kebaikan dengan cara mereka sendiri, mereka menyiapkan anak-anak mereka “untuk mengundang orang lain mengenal iman mereka.”


    Kita tidak memerlukan formula untuk menuntun orang datang kepada Yesus. Yang terpenting adalah kasih kepada Allah terpancar nyata melalui diri kita. Ketika kita menghayati dan membagikan kasih Allah, Dia akan menarik orang-orang untuk mengenal Dia.


    Oleh: Alyson Kieda


    Renungkan dan Doakan

    Seperti apa pengalaman Anda membagikan kabar baik kepada orang lain? Apa hasilnya? Adakah cara lain yang dapat Anda gunakan untuk membagikan kabar baik tentang Yesus?


    Ya Allah, aku ingin orang lain menikmati hubungan penuh kasih, seperti yang kumiliki bersama-Mu. Tuntunlah perbuatan dan perkataanku agar dapat mengarahkan mereka kepada-Mu.

    Amin...

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu.


    WAWASAN

    Di dunia kuno, tanpa teknologi pendinginan, garam paling banyak digunakan untuk mengawetkan makanan dan mencegah pembusukan. Ketika Yesus menyatakan para pengikut-Nya sebagai “garam dunia” (Matius 5:13), Dia sedang memanggil mereka untuk menjadi penghambat pencemaran yang tak terhindarkan dalam masyarakat.


    Di masa Yesus, garam sering kali tidak bersifat murni, karena diambil dari rawa garam, tempat banyak unsur lain yang mencemarkan mineral penting ini. Ketika unsur-unsur yang mencemarkan itu mendominasi garam yang digunakan dalam pengawetan, garam tersebut gagal berfungsi dan dagingnya akan membusuk. Yesus menantang para pendengar-Nya untuk menghindari unsur-unsur pencemaran yang sepatutnya mereka cegah di tengah dunia sekitar mereka.


    Penggambaran Yesus tentang para pengikut setia-Nya dalam Khotbah di Bukit juga menantang orang-orang percaya masa kini untuk hidup melawan arus budaya, mencegah pencemaran dalam dunia, dan hidup dalam dengan tulus beriman. –Jed Ostoich


    BIRO INFOKOM HKI

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB