• Pengharapan yang Menembus Badai

    Dibuat-Nyalah badai itu diam, sehingga gelombang-gelombangnya tenang. –Mazmur 107:29


    Baca: Mazmur 107:23-32


    Pada musim semi tahun 2021, beberapa orang pemburu badai di Texas, Amerika Serikat, merekam video dan memotret sebuah pelangi yang muncul di sebelah tornado. Dalam salah satu rekaman video, tangkai-tangkai gandum yang panjang merunduk ditiup angin kencang yang berpusar. Pelangi yang indah membentang di kaki langit yang kelabu dan melengkung ke arah tornado. Video lain menampilkan orang-orang di tepi jalan sedang menyaksikan pelangi lambang pengharapan itu berdampingan gagah dengan pusaran awan berbentuk corong.


    Dalam Mazmur 107, pemazmur menawarkan pengharapan dan mendorong kita untuk berpaling kepada Allah di tengah masa-masa sulit. Ia menggambarkan orang-orang yang berada di tengah badai itu seperti “kehilangan akal” (ay. 27). “Maka berseru-serulah mereka kepada Tuhan dalam kesesakan mereka, dan dikeluarkan-Nya mereka dari kecemasan mereka” (ay. 28).


    Allah mengerti bahwa anak-anak-Nya terkadang bergumul untuk dapat terus berharap ketika hidup terasa seperti badai yang berkecamuk. Kita perlu diingatkan akan kesetiaan-Nya, terutama ketika kaki langit tampak gelap dan kacau.


    Entah badai yang kita alami itu berupa masalah besar dalam hidup, ketidakstabilan emosi, atau tekanan mental, Allah tetap sanggup menjadikan badai itu “diam” dan menuntun kita ke tempat yang aman (ay. 29-30). Meski kita mungkin tidak mengalami kelegaan dengan cara atau waktu yang kita inginkan, kita dapat meyakini Allah akan memegang janji yang telah diberikan-Nya dalam Kitab Suci. Pengharapan-Nya yang kekal sanggup menembus badai seberat apa pun.


    Oleh: Xochitl Dixon


    Renungkan dan Doakan

    Pernahkah Anda bergumul untuk tetap berharap, ketika badai menerjang hidup Anda? Di saat Anda membutuhkan pengharapan, bagaimana Allah memakai Kitab Suci dan umat-Nya untuk mengingatkan Anda akan janji-janji-Nya?


    Allah Mahakasih, aku mengucap syukur karena Engkau telah menjadi sumber pengharapanku, apa pun yang terjadi dalam hidupku.

    Amin.....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu.....


    WAWASAN

    Mazmur 107 adalah nyanyian syukur (ay. 1, 31) kepada Allah sebagai Pembebas, Penyelamat, Pelindung, dan Penyedia yang penuh kasih dan rahmat kepada jiwa-jiwa yang berada dalam masalah (lihat ay. 2, 41). Dengan menyebut empat kelompok orang yang mengalami berbagai kesulitan dan penderitaan (ay. 4, 10, 17, 23), pemazmur menjelaskan bagaimana Allah telah menebus dan melepaskan mereka dari kemalangan, ikatan, kebodohan, bahaya di laut, dan terutama dari kematian. Allah akan menyelamatkan mereka yang berharap menerima pertolongan dari Dia (ay. 41). Pemazmur menyerukan para penyembah untuk “bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia.” Seruan ini diulang di ayat 8, 15, 21, dan 31. Dengan menyoroti kedaulatan dan kuasa Allah yang dahsyat (ay. 33-42), pemazmur menutup nyanyiannya dengan sebuah undangan: “Siapa yang mempunyai hikmat? Biarlah ia berpegang pada semuanya ini, dan memperhatikan segala kemurahan TUHAN” (ay. 43). –K.T. Sim


    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti


    Biro Infokom HKI

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB