• Fokus Kepada Allah

    Ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. –1 Timotius 6:6


    Baca: 1 Timotius 6:6-11


    Ketika memilih-milih cincin pertunangan, saya bisa menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk menemukan berlian yang tepat. Saya sering berpikir, Bagaimana jika aku melewatkan berlian yang terbaik?


    Menurut psikolog ekonomi Barry Schwartz, sikap bimbang yang berlebihan itu menunjukkan bahwa saya adalah seseorang yang disebutnya “maximizer”. Seorang maximizer merasa harus selalu mengambil pilihan yang terbaik (itu saya!). Itu adalah kebalikan dari “satisficer”. Seorang satisficer membuat pilihan berdasarkan pertimbangan apakah hal itu mencukupi kebutuhannya atau tidak. Apa saja yang bisa diakibatkan oleh kebimbangan kita dalam mengambil keputusan? Kecemasan, depresi, dan ketidakpuasan. Para sosiolog bahkan telah menciptakan ungkapan lain untuk fenomena itu: FOMO (fear or missing out, atau takut ketinggalan).


    Tentu saja, kita tidak akan menemukan kata maximizer atau satisficer dalam Alkitab. Namun, kita dapat menemukan gagasan yang serupa dengan itu. Dalam 1 Timotius, Paulus menantang Timotius untuk menemukan nilai dirinya dalam Allah dan bukan dalam hal-hal duniawi. Dunia tidak akan pernah benar-benar menjawab kebutuhan kita. Sebaliknya, Paulus ingin Timotius mendasarkan identitasnya pada Allah: “Ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar” (6:6). Paulus terdengar seperti seorang satisficer ketika ia menambahkan, “Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah” (ay. 8).


    Ketika saya sibuk menggunakan cara-cara dunia untuk meraih kepuasan, biasanya saya justru makin gelisah dan tidak puas. Namun, ketika saya berfokus pada Allah dan melepaskan keinginan diri untuk terus-menerus dipuaskan, jiwa saya dibawa-Nya kepada kecukupan dan kelegaan yang sejati.


    Oleh: Adam R. Holz


    Renungkan dan Doakan

    Apakah Anda melihat diri sendiri sebagai orang yang merasa cukup? Ya atau tidak, dan mengapa? Menurut Anda, bagaimana hubungan Anda dengan Allah mempengaruhi rasa cukup dalam hidup Anda secara keseluruhan?


    Ya Bapa, ingatkanlah aku, bahwa hanya Engkau yang sanggup memuaskan jiwaku.

    Amin.....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....


    WAWASAN

    Salah satu pernyataan yang paling sering disalah kutip di dalam Kitab Suci adalah 1 Timotius 6:10, “Akar segala kejahatan ialah cinta uang.” Perhatikanlah bahwa akar segala kejahatan bukanlah uang itu sendiri, tetapi masalah timbul ketika uang menjadi objek cinta kita. Karena uang begitu menggoda, Yesus mengemukakan masalah itu di awal pelayanan-Nya di muka umum. Dalam Khotbah di Bukit, Yesus berbicara tentang pentingnya mengejar harta di surga daripada mengejar uang di dunia. Mengapa? Matius 6:21 menjelaskan bahwa “di mana harta [kita] berada, di situ juga hati [kita] berada.” Yesus juga mengemukakan alasan utama kita mencari jaminan dalam uang adalah kekhawatiran. Dia mengingatkan kita bahwa Allah yang memelihara “burung-burung di langit” menghargai kita dan dapat dipercaya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita (ay. 25-27). –Bill Crowder


    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti


    Biro Infokom HKI

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB