• Kebaikan dari Sikap Terus Terang

    Sebagaimana minyak harum dan wangi-wangian menyenangkan hati, demikian juga kebaikan kawan menyegarkan jiwa. –Amsal 27:9 (BIS)


    Baca: Amsal 27:1-9


    “Sahabatku, terkadang kamu terdengar lebih suci dari dirimu yang sebenarnya.”


    Kata-kata tersebut dilontarkan dengan tatapan tajam dan senyuman lembut. Seandainya teguran itu bukan datang dari seorang teman dekat dan mentor bijak yang sangat saya hormati, mungkin hati saya akan terluka. Sebaliknya, saya mengerutkan dahi sambil tertawa, karena sadar kata-katanya yang membuat saya “tertampar” itu ada benarnya. Adakalanya, ketika berbicara tentang iman, saya menggunakan istilah-istilah yang kedengarannya mentereng, tetapi terkesan tidak tulus. Sahabat tadi mengasihi saya dan berusaha membantu saya agar lebih efektif dalam membagikan sesuatu yang benar-benar saya yakini kepada orang lain. Ketika mengingatnya kembali, saya memandang pesannya sebagai salah satu nasihat terbaik yang pernah saya terima.


    “Seorang kawan memukul dengan maksud baik,” tulis Salomo dengan bijak, “tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah” (Ams. 27:6). Pengertian yang diberikan sahabat saya menunjukkan kebenaran dari nasihat tersebut. Saya bersyukur, karena kepeduliannya, ia mau menyatakan nasihat yang perlu saya dengar, meskipun tahu itu mungkin sulit saya terima. Ketika seseorang hanya mengatakan apa yang manis didengar, terkadang kita justru tidak terbantu olehnya. Perkataan mereka bisa jadi menghalangi Anda dari pertumbuhan dan perkembangan penting yang Anda butuhkan.


    Sikap terus terang dapat membawa kebaikan, jika ditunjukkan dengan kasih yang tulus dan rendah hati. Kiranya Allah memberi kita hikmat untuk rela menerima nasihat yang terus terang dan juga menyampaikannya dengan baik, supaya melaluinya kita mencerminkan hati-Nya yang penuh kasih.


    Oleh: James Banks


    Renungkan dan Doakan

    Mengapa kadang sulit bagi kita untuk menerima nasihat yang baik tetapi cukup keras? Pernahkah seseorang berterus terang kepada Anda, karena kasih dan keinginannya untuk menolong Anda?


    Abba, Bapa, terima kasih, Engkau menyatakan kebenaran-Mu melalui Alkitab. Tolonglah aku rela menerima nasihat dan menyampaikannya dengan baik. Pimpinlah aku untuk selalu mengandalkan-Mu.

    Amin......

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....


    WAWASAN

    Kitab Amsal memberikan wawasan umum seputar menghadapi tantangan hidup yang dibangun di atas prinsip penting bahwa “permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN” (Amsal 9:10). Mengapa itu sangat penting? Sebagai Pencipta, Allah sangat dapat diandalkan untuk menasihati kita tentang menjalani hidup dengan baik di tengah dunia-Nya. Jadi, untuk mengejar hikmat, kita harus mulai dengan sikap yang benar terhadap-Nya, yaitu sikap hormat atau takut yang sehat. Warren Wiersbe, seorang pendeta dan guru, menulis, “Semakin baik Anda mengenal Allah, semakin tajam pengetahuan dan pertimbangan Anda mengenai keputusan-keputusan yang perlu Anda ambil dalam hidup.” Hikmat adalah penerapan pengetahuan secara tepat, dan tidak ada sumber pengetahuan yang lebih baik daripada Dia, yang sesungguhnya adalah Sumber segala hal yang baik. –Bill Crowder


    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti


    Biro Infokom HKI

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB