• Menyertai dalam Kesendirian Kita 2025-12-20

    Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau. –Ibrani 13:5

    Baca: Matius 1:18-25

    Henry David Thoreau pernah menyebut kota sebagai tempat banyak orang mengalami “kesepian bersama-sama.” Kata-kata ini ada benarnya. Saat saya masih muda, lagu-lagu populer seperti “Mr. Lonely,” “Only the Lonely,” dan “Eleanor Rigby” menggambarkan rasa terasing dan kesepian yang mendalam. Beberapa tahun lalu, pandemi membuat dunia mengalami masa isolasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Media sosial juga memperparah kesendirian itu, dengan menawarkan koneksi tanpa hubungan yang nyata. Kesepian, tampaknya, sudah menjadi pandemi tersendiri.

    Ketika Matius membagikan kisah kelahiran Yesus (1:18-25), ia menyatakan bahwa, “hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi [Yesaya]: ‘Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel’—yang berarti: Allah menyertai kita” (ay. 22-23). Renungkanlah sejenak. Allah menyertai kita!

    Sebagai orang percaya, kita tidak pernah sendirian. Kita telah dilahirkan kembali ke dalam keluarga Kristus—sebuah keluarga yang melampaui batas geografis dan waktu. Rasul Paulus menegaskan, “Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah” (Ef. 2:19). Kita dikasihi oleh Allah yang senantiasa hadir. Dia berjanji, “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau” (Ibr. 13:5).

    Apa pun yang Anda hadapi hari ini, Bapa Surgawi hadir menyertai Anda. Izinkanlah Dia menolong Anda dalam menghadapi ketidakpastian dan tantangan hidup yang ada. Dia selalu menyertai Anda.

    Oleh: Bill Crowder

    Renungkan dan Doakan

    Pernahkah Anda merasa kesepian? Bagaimana cara Anda menanggapi rasa kesendirian itu?

    Terima kasih, ya Bapa, oleh karena kehadiran-Mu yang kekal, aku tidak pernah benar-benar sendirian.

    Amin 

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu 

    WAWASAN

    Yesus adalah Imanuel, yang berarti “Allah menyertai kita” (Matius 1:23). Injil Yohanes menjelaskan inkarnasi-Nya dengan demikian: “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran” (Yohanes 1:14).

    Konsep bahwa Allah menyertai umat-Nya menjadi benang merah yang menjalin seluruh Alkitab. Mazmur 46 menegaskan hal ini dengan pengulangan: “TUHAN semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub” (ay. 8,12). Mazmur ini ditutup dengan ajakan lembut bagi mereka yang bergumul dengan kesepian atau tantangan hidup lainnya: “Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah” (ay. 11).

    Apa pun yang kita hadapi hari ini, kita tidak sendiri, karena Allah selalu menyertai kita. –Arthur Jackson

    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 

    Our Daily Bread

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Menyertai dalam Kesendirian Kita 2025-12-20

Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau. –Ibrani 13:5 Baca: Matius 1:18-25 Henry Dav...

Halaman FB