Pada malam sebelum Herodes hendak menghadapkannya kepada orang banyak, Petrus tidur di antara dua orang prajurit, terbelenggu dengan dua rantai. –Kisah Para Rasul 12:6
Baca: Kisah Para Rasul 12:5-11
Suatu malam, tetangga saya, Sam, pulang tanpa mobilnya. Dengan tenang ia berkata kepada istrinya, “Mobilnya dicuri. Aku mau tidur saja. Besok akan kuurus.” Istrinya tertegun, tidak tahu mengapa Sam bisa bersikap begitu santai. Sam hanya menjawab, “Tidak ada yang bisa kulakukan, dan panik juga tidak akan mengubah keadaan.”
Sam yang bijaksana tahu bahwa kekhawatiran tidak akan menyelesaikan masalah. Ia yakin mobilnya akan ditemukan oleh pihak berwenang—dan memang mereka berhasil menemukannya.
Apakah Rasul Petrus merasakan hal yang sama ketika ia dijebloskan ke dalam penjara (Kis. 12:4)? Di bawah ancaman hukuman mati, sang rasul yang biasanya impulsif itu justru “tidur di antara dua prajurit” (ay. 6). Malaikat bahkan harus “menepuk rusuk Petrus” untuk membangunkannya (ay. 7 AYT)—menunjukkan betapa damai dan tenangnya hati Petrus saat itu. Mungkinkah karena Petrus sadar bahwa hidupnya aman di dalam tangan Allah? Ayat 9 dan 11 mengindikasikan bahwa Petrus tidak terlalu memikirkan apakah ia diselamatkan atau tidak. Mungkin ia dikuatkan oleh jaminan keselamatan dan kemuliaan yang akan diterimanya dari Yesus (Mat. 19:28), serta panggilan-Nya untuk “mengikuti Aku” tanpa memusingkan apa yang akan terjadi pada dirinya (Yoh. 21:22).
Apa pun yang Anda hadapi hari ini, tetaplah percaya bahwa Allah memegang masa depan Anda—di bumi maupun di surga—dengan tangan-Nya yang perkasa. Dengan keyakinan itu, mungkin malam ini Anda bisa tidur lebih tenang.
Oleh: Leslie Koh
Renungkan dan Doakan
Kekhawatiran apa saja yang membuat Anda tetap terjaga di malam hari? Bagaimana Anda dapat belajar menyerahkannya kepada Allah dan terus berpegang pada janji-janji-Nya?
Ya Allah, aku tahu hidup dan masa depanku ada di dalam tangan-Mu yang penuh kasih dan kuasa. Tolonglah aku untuk tetap mempercayai-Mu.
Amin
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu
WAWASAN
“Pada malam sebelum Herodes hendak menghadapkannya” ke pengadilan, “Petrus tidur” (Kisah Para Rasul 12:6). Ia telah dipenjarakan secara tidak adil selama delapan hari dan menghadapi kemungkinan hukuman mati, seperti yang dialami Yakobus, sesama rasul (ay. 2-3). Namun, “jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah” (ay. 5; lihat juga ay. 11-12). Namun, di tengah pemenjaraan itu, Petrus mengalami damai sejahtera yang hanya dapat diberikan oleh Yesus (lihat Yohanes 14:27).
Dalam Perjanjian Lama, Daud juga menunjukkan kepercayaan yang teguh kepada Allah dan mengalami damai sejahtera-Nya: “Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur, sebab hanya Engkaulah, ya TUHAN, yang membiarkan aku diam dengan aman” (Mazmur 4:9; lihat 3:6). Apa pun yang kita hadapi hari ini, kita dapat menyerahkan situasi tersebut kepada Allah, karena kita tahu kita dapat mempercayai-Nya dan mengalami damai sejati yang hanya datang dari-Nya (Filipi 4:6-7). –K.T. Sim
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread

Tidak ada komentar:
Posting Komentar