Jangan bersedih hati, sebab sukacita dari Tuhan adalah kekuatanmu. –Nehemia 8:11 (AYT)
Baca: Nehemia 8:6-7, 9-13
Di Museum New Orleans, di antara karya-karya warna-warni dari botol plastik bekas yang dipotong menyerupai bulu dan kap lampu, seorang pemandu wisata menjelaskan alasan penggunaan bahan tersebut. Ia berkata, “Bagi sebuah kota yang telah mengalami banyak masalah, kami belajar untuk menciptakan kebahagiaan dan keindahan dari apa yang kami miliki. Kami tidak hanya berfokus pada masa-masa sulit; kami merayakan ketangguhan.”
Nehemia dan bangsa Israel juga mengalami kesulitan, tetapi dengan penuh ketangguhan mereka terus melangkah dalam sukacita dari Tuhan. Setelah lama menjalani pengasingan, akhirnya mereka dapat kembali ke Yerusalem (Neh. 3:7-12, 18). Namun, setibanya di sana, mereka masih menghadapi perlawanan terhadap upaya membangun kembali tembok kota (Neh. 6). Ketika tembok akhirnya selesai dan mereka berkumpul untuk merayakannya sambil mendengarkan isi Taurat Tuhan, hati mereka tetap terasa berat. Mereka “menangis ketika mendengar kalimat-kalimat Taurat itu” (8:10). Akan tetapi, Nehemia mengingatkan bahwa kekuatan dan sukacita dapat mereka temukan di dalam Allah—dengan mengingat diri-Nya dan segala perbuatan-Nya dalam melepaskan mereka. Nehemia berkata kepada mereka, “Sukacita dari Tuhan adalah kekuatanmu” (ay. 11 AYT).
Memusatkan pandangan kepada Allah juga dapat membuat kita bergembira dan menjadi kuat, terutama ketika keadaan terasa gelap dan berat. Kesanggupan, karakter, dan firman-Nya sanggup memperbarui pikiran kita dan menghadirkan sukacita (ay. 13). Kita pun menerima kekuatan dan ketangguhan yang kita perlukan untuk terus maju.
Oleh: Katara Patton
Renungkan dan Doakan
Kapan Anda pernah mengalami sukacita dan kekuatan di dalam Allah? Bagaimana Anda dapat tetap tangguh di tengah pencobaan yang Anda hadapi?
Allah yang kudus, saat keadaanku tampak suram, ingatkanlah aku untuk memusatkan pandanganku kepada-Mu, sebab di dalam-Mu kutemukan sukacita dan kekuatan sejati.
Amin
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu
WAWASAN
Nehemia 8 menggambarkan momen ketika umat Allah bersatu hati dalam menghormati firman-Nya. Saat Imam Ezra membacakan “Kitab Taurat” (kemungkinan bagian dari lima kitab pertama Alkitab) “dengan penuh perhatian seluruh umat mendengarkan” (ay. 4). Ia berdiri di atas “mimbar kayu yang dibuat untuk peristiwa itu” (ay. 5), agar semua orang dapat melihatnya (ay. 6). Umat pun merespons dengan sikap penuh kekaguman dan penyembahan (ay. 7).
Ketika firman dibacakan, mereka menangis, mungkin karena menyadari dosa-dosa mereka (ay. 10), meskipun pertemuan itu dimaksudkan sebagai perayaan sukacita (ay. 12). Maka Nehemia mendorong mereka untuk menemukan kekuatan dalam “sukacita dari TUHAN” (ay. 11 AYT).
Dalam keadaan kita hari ini, kita juga dapat menemukan kekuatan dan sukacita yang sama ketika hati kita tertuju kepada Allah dan firman-Nya. –Monica La Rose
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread

Tidak ada komentar:
Posting Komentar