Pergilah, dan perbuatlah demikian! –Lukas 10:37
Baca: Lukas 10:25-34, 36-37
Dari ranjang rumah sakitnya, wajah Marie Coble berseri-seri menyambut kedatangan seorang kurir yang telah menyelamatkan nyawanya. Marie sempat terjatuh di jalan masuk rumahnya, kepalanya terbentur, hingga mengalami pendarahan otak. Raheem Cooper, si kurir yang menyaksikan kejadian itu, segera memberikan pertolongan dan menelepon petugas medis. Atas undangan keluarga, Raheem sering menjenguk Marie sambil membawa camilan manis untuk mendukung proses pemulihannya.
Kisah mereka mengingatkan pada perumpamaan tentang “Orang Samaria yang Murah Hati.” Yesus menyampaikan itu untuk menjawab seorang ahli Taurat yang bertanya tentang apa yang harus diperbuatnya untuk memperoleh hidup kekal. Lakukanlah “apa yang tertulis dalam hukum Taurat,” kata Yesus, termasuk “[mengasihi] sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Luk. 10:26-27). Namun, ahli itu mendesak, dengan bertanya, “Siapakah sesamaku manusia?” (ay. 29).
Kristus menjawab dengan bercerita tentang seorang pria yang diserang penyamun, ditinggalkan setengah mati, dan diabaikan oleh dua orang—seorang imam dan seorang Lewi. Namun, ketika “seorang Samaria . . . melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan,” lalu “membalut luka-lukanya, . . . dan merawatnya” (Luk. 10:33-34). Orang Samaria itu bertindak aktif, tepat waktu, dan tanpa prasangka. Ia memberikan pertolongan karena melihat kebutuhan, bukan latar belakang. Ia mengesampingkan masalah suku, ras, dan kepercayaan demi menolong seseorang yang sebenarnya bisa saja ia abaikan.
Lalu, Yesus bertanya, “Siapakah di antara ketiga orang ini . . . adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?” Ahli itu menjawab: “Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya.” Kata Yesus: “Pergilah, dan perbuatlah demikian!” (ay. 36-37). Dalam Kristus, kita dipanggil untuk menunjukkan belas kasihan, bukan berpaling dari mereka yang sedang terluka. Mari belajar untuk membagikan kasih Yesus kepada sesama kita.
Oleh: Patricia Raybon
Renungkan dan Doakan
Belas kasihan seperti apa yang Anda rindukan? Sebaliknya, bentuk belas kasihan seperti apa yang dapat Anda tunjukkan?
Ya Bapa, tolonglah aku untuk tidak menjadikan perbedaan sebagai penghalang untuk membagikan belas kasihan Yesus kepada sesamaku.
Amin
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu
WAWASAN
Kunci untuk memahami perumpamaan Orang Samaria yang Murah Hati (Lukas 10:25-37) terletak pada jawaban orang Israel abad pertama terhadap pertanyaan, “Siapakah sesamaku manusia?” (ay. 29). Orang Israel saat itu telah menyimpangkan perintah “kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Imamat 19:18) menjadi “kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu” (Matius 5:43). Bagi mereka, “sesama” berarti sesama orang Israel, sementara orang bukan Yahudi dianggap terkutuk.
Bagi orang Farisi, sesama berarti sesama ahli Taurat, karena mereka yang tidak memahami hukum Taurat dianggap terkutuk (Yohanes 7:49). Yesus membalikkan cara pandang ini dengan menjadikan seorang Samaria—bangsa berdarah campuran yang dibenci dan dianggap sesat oleh orang Israel—sebagai pahlawan dalam kisah tersebut. Hari ini, Roh Kudus sanggup menolong kita untuk menunjukkan belas kasihan kepada orang lain dengan tidak mengabaikan mereka. –Bill Crowder
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread

Tidak ada komentar:
Posting Komentar