Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu. –Amsal 22:6
Baca: Amsal 22:1-6
Suatu kali, dalam The Andy Griffith Show, acara TV dari era 1960-an, seorang pria memberi tahu Andy bahwa ia harus membiarkan putranya, Opie, memutuskan sendiri bagaimana ia ingin menjalani hidupnya. Andy tidak setuju. “Anda tidak dapat membiarkan anak muda mengambil keputusan sendiri. Ia akan menyambar benda berkilauan pertama yang dibungkus dengan pita mengilap di hadapannya. Lalu, ketika ia menyadari jebakan di balik benda itu, semuanya sudah terlambat. Gagasan-gagasan yang sesat selalu dikemas dengan sangat memikat sehingga sulit untuk meyakinkan mereka bahwa ada banyak hal yang mungkin lebih baik untuk jangka panjang.” Ia menyimpulkan bahwa penting bagi orangtua untuk memberi contoh perilaku yang benar dan membantu anak untuk “menampik godaan”.
Ucapan Andy terkait dengan hikmat yang ditemukan dalam Amsal: “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu” (22:6). Banyak orang mungkin membaca kata-kata tersebut sebagai janji, tetapi sesungguhnya ayat tadi adalah sebuah panduan. Kita semua dipanggil untuk mengambil keputusan pribadi untuk percaya kepada Yesus. Namun, kita dapat membantu meletakkan dasar yang sesuai dengan firman Tuhan melalui kasih kita kepada Allah dan kecintaan pada Kitab Suci. Kita pun dapat berdoa agar ketika anak-anak kita tumbuh dewasa, mereka memilih untuk menerima Kristus sebagai Juruselamat dan berjalan di jalan-Nya dan bukan “di jalan orang yang serong hatinya” (ay. 5).
Kemenangan kita sendiri atas hal-hal yang “berkilauan” berkat pertolongan Roh Kudus juga menjadi kesaksian yang kuat. Roh Allah menolong kita untuk menolak godaan dan membentuk hidup kita menjadi teladan yang patut ditiru.
Oleh: Alyson Kieda
Renungkan dan Doakan
Mengapa baik untuk kita mengingat bahwa Amsal 22:6 bukanlah janji, melainkan prinsip yang bijaksana? Siapa yang Tuhan percayakan untuk Anda didik dalam jalan-Nya?
Bapa terkasih, tolong aku untuk menanamkan nilai-nilai-Mu ke dalam hati anak-anak yang telah Engkau tempatkan dalam hidupku.
Amin....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu...
WAWASAN
Kitab Amsal sering menekankan pentingnya orang dewasa memberi bimbingan dan disiplin yang bijaksana kepada anak-anak. Dalam Amsal 29, orangtua diperingatkan bahwa “anak yang dibiarkan mempermalukan ibunya” (ay. 15), tetapi apabila anak-anak diberi didikan, mereka ”akan memberikan ketenteraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu” (ay. 17).
Namun, prinsip umum tentang hikmat dan pentingnya orang tua membimbing anak-anak tidak berarti bahwa orangtua mengemban seluruh tanggung jawab atas pilihan yang dibuat anak-anak mereka. Bagian lain dari Amsal menggambarkan hal ini. Amsal ditujukan kepada orang muda (1:4-7), menekankan pentingnya setiap orang memilih untuk mendengarkan suara hikmat dengan rendah hati (ay. 20; 2:2-5) dan untuk bergantung kepada Allah untuk menerima hikmat yang hanya ada di dalam Dia (2:5-6). Ironisnya, orang yang menulis kata-kata itu, Salomo, kelak tersesat dari jalan hikmat saat ia dewasa (1 Raja-Raja 11:9-11). –Monica La Rose
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread/ BIRO INFOKOM HKI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar