Kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya. –Roma 13:14
Baca: Matius 5:1-10
Seperti kebanyakan anak yang besar di dekade 1950-an dan 60-an, saya menekuni olahraga bisbol sebagai hobi. Setiap hari saya tidak sabar untuk pergi ke taman dan bermain bisbol, dan salah satu kegembiraan terbesar saya adalah saat saya mengenakan kaus tanding yang bertuliskan nama tim kami—GIANTS! Meski nomor 9 di punggung membedakan saya dari yang lain, seragam tersebut menjadi identitas bahwa kami semua anggota dari tim yang sama.
Dalam Matius 5:3-10, yang dikenal sebagai Ucapan Bahagia, Yesus mengidentifikasi mereka yang memiliki Kerajaan Surga sebagai mereka yang “mengenakan” keserupaan dengan Kristus. Kerajaan Surga akan berisi mereka yang meneladan sikap dan karakter Sang Raja. Menurut Yesus, orang yang “berbahagia” tidak ditandai oleh penampilan luar, kesehatan, atau harta bendanya. Sebaliknya, yang terpenting adalah batin atau hatinya. “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah” (ay. 3)—orang yang rendah hati, yang berkekurangan secara rohani dan menyadari keadaannya. “Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran” (ay. 6)—mereka yang hatinya rindu untuk menyenangkan dan memuliakan Allah. “Berbahagialah orang yang membawa damai” (ay. 9)—mereka yang mengikuti Yesus untuk mengupayakan terciptanya kedamaian.
Dengan pertolongan Roh Kudus, kita dapat mengenakan keserupaan dengan Kristus, yang menjadi identitas kita sebagai orang percaya dan sebagai anggota tim-Nya. Itulah arti kebahagiaan yang sejati!
Oleh: Arthur Jackson
Renungkan dan Doakan
Jika didasarkan pada Ucapan Bahagia, bagaimana Anda saat ini “mengenakan” keserupaan dengan Kristus? Dalam aspek apa Anda rindu menjadi semakin serupa dengan Kristus?
Bapa Surgawi, terima kasih atas statusku sebagai warga Kerajaan Surga. Berilah aku anugerah melalui Roh Kudus, agar aku dapat menjadi semakin serupa Kristus dari hari ke hari.
Amin
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu
WAWASAN
Khotbah di Bukit (Matius 5–7) adalah khotbah agung Yesus tentang Kerajaan Allah. Di dalamnya Yesus menjelaskan bagaimana hidup dalam kerajaan-Nya sangat jauh berbeda dengan cara hidup di tengah dunia yang berdosa ini. Dibandingkan dengan dunia yang penuh dengan keegoisan, persaingan, dan pemuasan diri, Kerajaan Allah ditandai dengan sikap yang mementingkan orang lain dan rela berkorban. Dari pembukaannya, Ucapan Bahagia (5:3-12), tema di atas terlihat dengan gamblang—dan penjelasan-penjelasan berikutnya berbicara tentang bagaimana pemikiran-pemikiran agung itu dipraktikkan. Misalnya, pernyataan, “Berbahagialah orang yang murah hatinya” (ay. 7) sepadan dengan perintah Kristus untuk mengasihi musuh (ay. 43-48). Selain itu, “Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran” (ay. 6) berkaitan dengan Matius 6:33, yang menantang kita untuk “[mencari] dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya.” Ketika kita membaca Khotbah di Bukit, Roh Kudus dapat menolong kita untuk melihat hubungannya dengan prinsip-prinsip dalam Ucapan Bahagia, sehingga kita dapat mencerminkan cara hidup yang Kristus kehendaki dengan lebih baik. –Bill Crowder
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread

Tidak ada komentar:
Posting Komentar