• Anugerah Kasih yang Terbesar

    Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri. –Yesaya 53:6


    Baca: Yesaya 53:1-6


    Ketika meninggalkan toko, putra saya, Geoff, melihat sebuah alat bantu jalan tergeletak tak bertuan di jalan. Semoga tidak ada yang kenapa-kenapa, pikirnya. Ia memeriksa ke balik bangunan dan melihat seorang pria tunawisma terkapar tidak sadarkan diri.


    Geoff membangunkan pria itu dan bertanya apakah ia baik-baik saja. “Aku mencoba bunuh diri dengan minum alkohol,” katanya. “Tendaku rusak dihantam badai dan aku kehilangan segalanya. Aku tidak ingin hidup lagi.”


    Geoff menghubungi sebuah pelayanan rehabilitasi Kristen, dan sambil menunggu datangnya pertolongan, ia pulang sebentar untuk mengambil tenda miliknya. “Siapa nama Bapak?” tanyanya. “Geoffrey,” jawab si tunawisma, “dengan G.” Geoff sendiri tidak memberitahu namanya atau ejaan namanya yang tidak lazim. “Ayah,” katanya kepada saya kemudian, “bisa saja pria itu aku.”


    Geoff juga pernah bergumul dengan ketergantungan obat terlarang, dan ia menolong pria itu karena kasih yang telah diterimanya dari Allah. Nabi Yesaya menggunakan kata-kata berikut untuk menyambut belas kasihan Allah kepada kita dalam Yesus Kristus. “Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi Tuhan telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian” (Yes. 53:6).


    Kristus, Juruselamat kita, tidak membiarkan kita tersesat, sendirian, dan tak berdaya dalam keputusasaan. Dia memilih menjadi serupa dengan kita dan mengangkat kita dalam kasih, agar kita terbebas dan dapat menjalani hidup baru di dalam Dia. Sungguh, itulah anugerah terbesar yang pernah ada.


    Oleh: James Banks


    Renungkan dan Doakan

    Akan seperti apa keadaan Anda tanpa Yesus? Apa yang dapat Anda lakukan untuk menjadi perpanjangan tangan-Nya bagi sesama yang membutuhkan?


    Tuhan Yesus, terima kasih, Engkau telah datang menyelamatkanku. Tolong aku untuk ikut serta dalam misi penyelamatan-Mu dan membagikan kasih-Mu kepada orang yang membutuhkan-Mu hari ini.

    Amin.....

    Selamat pagi selamat beraktifitas tetap semangat, Gbu


    WAWASAN

    Yesaya 53:1-6 adalah bagian dari nyanyian “Hamba TUHAN yang Menderita” (52:13–53:12). Nyanyian inilah yang dibaca sida-sida Etiopia dalam Kisah Para Rasul 8:26-40. Dalam peristiwa tersebut, Filipus menyampaikan kepada seorang pembesar Etiopia bahwa Yesaya sedang berbicara tentang Yesus, Sang Mesias (Kisah Para Rasul 8:32-35). Yesaya menubuatkan bagaimana Mesias akan dianiaya: “begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi” (Yesaya 52:14). Dia “seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan” (53:3). Semua ini agar Kristus dapat membayar hukuman atas dosa-dosa kita: “dia tertikam oleh karena pemberontakan kita,” dan “ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya” (ay. 5). Itulah damai sejahtera yang sulit dipahami tetapi yang dirindukan seluruh umat manusia. Itulah juga inti kabar baik yang dibagikan Filipus kepada orang Etiopia tersebut. –Tim Gustafson


    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Doa Keputusasaan 2025-07-08

Kata Yesus kepada Marta: “Saudaramu akan bangkit.” –Yohanes 11:23 Baca: Yohanes 11:1-7, 17-25 Pada tahun 2011, Karey Packard dan putrinya se...

Halaman FB