• Nasihat yang Bijaksana

     Jalan orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak. –Amsal 12:15


    Baca: Amsal 6:20-23


    Ketika atap Katedral Notre-Dame di Paris terbakar pada bulan April 2019, tiang kayu dan lapisan timah hitamnya yang sudah tua mengobarkan nyala api sedemikian panas sehingga sulit dipadamkan. Setelah puncak menara katedral itu jatuh, perhatian beralih ke menara-menara loncengnya. Jika rangka kayu dari lonceng baja raksasa itu ikut terbakar, kedua menara tersebut juga akan runtuh dan katedral itu bakal hancur.


    Saat menarik mundur para petugas pemadam kebakaran demi keamanan mereka, Jenderal Gallet, komandan Pemadam Kebakaran kota Paris, menimbang-nimbang tindakan berikutnya. Seorang petugas bernama Remi dengan gugup menghampirinya, lalu berkata, “Dengan hormat, Jenderal, saya sarankan kita memadamkan api dari bagian luar kedua menara.” Karena bangunan katedral itu sangat rapuh, sang komandan sempat menepis usulan itu, tetapi Remi terus membujuk. Jenderal Gallet harus segera mengambil keputusan: menuruti nasihat petugas yang masih muda atau membiarkan gereja tersebut rubuh.


    Kitab Suci banyak berbicara tentang mendengarkan nasihat. Meski kadang-kadang konteksnya adalah orang muda menghormati yang lebih tua (Ams. 6:20-23), kebanyakan nasihat berlaku lebih luas. Amsal berkata, “siapa mendengarkan nasihat, ia bijak” (12:15), kemenangan perang tergantung pada nasihat (24:6), dan hanya orang bodoh yang menolak mendengarkannya (12:15). Orang bijaksana mendengarkan nasihat yang baik, berapa pun usia dan apa pun status orang yang memberikannya.


    Akhirnya Jenderal Gallet mendengarkan saran Remi. Rangka menara lonceng yang terbakar berhasil dipadamkan pada saat yang tepat, dan katedral itu terselamatkan. Apakah Anda punya masalah yang membutuhkan nasihat bijak hari ini? Adakalanya Allah membimbing orang yang rendah hati melalui bibir seorang yang lebih muda dari kita.


    Oleh: Sheridan Voysey


    Renungkan dan Doakan

    Dalam situasi apa saja Anda merasa sulit mendengarkan nasihat? Bagaimana Anda dapat membedakan, mana nasihat yang baik dan mana yang buruk?


    Ya Bapa, dengan pertolongan Roh Kudus, beri aku kerendahan hati untuk menerima nasihat yang baik dari orang lain. 

    Amin....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu. 


    WAWASAN

    Salomo, orang paling bijak dalam dunia kuno, menulis sekitar tiga ribu amsal (1 Raja-Raja 4:30-34). Namun, Roh Kudus memilih hanya sebagian dari amsalnya (lihat Amsal 1:1; 25:1) untuk dicantumkan dalam Kitab Suci, selain sejumlah amsal oleh orang-orang Yahudi yang bijak (22:17–24:34), Agur (ps. 30), dan Lemuel (ps. 31). Di dalam sembilan pasal pertama Kitab Amsal, ucapan bijak itu disajikan sebagai pedoman hidup dari seorang ayah kepada anaknya (lihat 1:8; 2:1; 3:1; 4:1; 5:1). Si ayah memberi peringatan, dorongan, dan perintah kepada anaknya untuk menjalani hidup yang memuliakan Allah. Amsal 6:20-35 memperingatkan bahaya godaan seks dan dosa. Peringatan lain terhadap kebejatan moral muncul dalam pasal 5 dan 7. Sebagai peringatan terhadap bahaya dosa, Salomo menasihati anaknya untuk menambatkan perintah-perintahnya pada hatinya (6:21). Kitab Suci adalah “pelita,” “ajaran,” “teguran,” dan “jalan kehidupan” (ay. 23). –K.T. Sim.


    BIRO INFOKOM HKI

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB