Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15
Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26
Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seorang penulis buku rohani, Gayle sering menerima hadiah-hadiah yang menarik dari penerbitnya—karangan bunga, permen cokelat, berkotak-kotak teh herbal. Semua itu menyenangkan. Namun, seiring berjalannya waktu, penerbitnya mulai mengirimi Gayle hadiah yang membawa dampak kekal—Alkitab tahunan, buku renungan, dan jurnal doa. Ketika Gayle menggunakan bahan-bahan rohani tersebut, ia bertumbuh semakin dewasa dalam iman. Ia tidak lagi menginginkan hadiah yang indah-indah dan semakin bertekad untuk memakai hidupnya demi memimpin orang lain kepada Kristus.
Pendekatan itu mengingatkan kita pada pertumbuhan Timotius di bawah bimbingan Rasul Paulus. Untuk menegaskan pentingnya kedewasaan rohani, Paulus menasihatkan Timotius, “Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu” (2 Tim. 2:15).
Kemudian Paulus menambahkan, “Hindarilah omongan yang kosong dan yang tak suci yang hanya menambah kefasikan” (ay. 16). Selain itu, “Jauhilah nafsu orang muda. . . . Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. . . . seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar” (ay. 22-24).
Nasihat Paulus yang bijak memberikan satu manfaat penting lainnya bagi orang percaya. Saat orang-orang yang menentang Kristus melihat kedewasaan kita di dalam Dia, mereka bisa “sadar kembali [dan] terlepas dari jerat Iblis” (ay. 26). Jadi, bertumbuh dalam Tuhan membawa dampak kekal yang melampaui pengaruh diri kita sendiri. Karena itu, jangan menunda-nunda untuk bertumbuh dalam iman. Orang lain juga akan menikmati manfaatnya.
Oleh: Patricia Raybon
Renungkan dan Doakan
Dalam aspek apa iman Anda belum dewasa? Bagaimana cara Anda untuk bertumbuh dewasa secara rohani?
Allah yang Maha Bijaksana, tumbuhkanlah imanku hingga dewasa di dalam Engkau.
Amin....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu...
WAWASAN
Nama Timotius (yang berarti “menghormati Allah”) adalah gabungan dua kata Yunani timē (kehormatan) dan theos (Allah). Dari catatan-catatan tentang Timotius dalam Alkitab, ia membuktikan bahwa ia layak menyandang nama itu. Namanya pertama kali disebut dalam Kisah Para Rasul 16, sebagai murid Tuhan dengan reputasi yang baik (ay. 2). Paulus merekrutnya sebagai anggota tim pelayanannya (ay. 3-5). Perjalanan Timotius kepada iman, kedewasaan, dan pelayanan dimulai dari ajaran neneknya Lois, dan ibunya Eunike (2 Timotius 1:5; 3:15). Paulus banyak menyebut Timotius dalam surat-suratnya, termasuk pujian ini dalam Filipi 2: “Karena tak ada seorang padaku, yang sehati dan sepikir dengan dia dan yang begitu bersungguh-sungguh memperhatikan kepentinganmu . . . Kamu tahu bahwa kesetiaannya telah teruji dan bahwa ia telah menolong aku dalam pelayanan Injil sama seperti seorang anak menolong bapanya” (ay. 20,22). Ketika kita bertumbuh dalam hubungan dengan Kristus, orang lain akan merasakan pula manfaatnya. –Arthur Jackson
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar