Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih. –Kolose 4:6
Baca: Kolose 4:2-6
Pada tahun 2019, Perusahaan Bus Oxford meluncurkan “Bus Ngobrol” yang langsung menjadi populer. Bus itu berisi orang-orang terpilih yang bersedia mengobrol dengan penumpang lainnya. Rute ini dibuat untuk menanggapi hasil riset pemerintah yang menemukan bahwa setidaknya dalam satu hari setiap minggunya, 30 persen warga Inggris tidak menjalin percakapan yang bermakna dengan orang lain.
Banyak dari kita pernah merasa kesepian karena tidak ada orang yang bisa diajak bicara saat dibutuhkan. Ketika merenungkan betapa bernilainya obrolan-obrolan penting dalam hidup saya, saya terutama teringat pada pembicaraan-pembicaraan yang dipenuhi kasih. Momen-momen itu mendatangkan sukacita dan semangat, serta membantu memupuk relasi yang lebih erat dengan sesama.
Pada akhir suratnya kepada jemaat di Kolose, Paulus menguatkan para pembacanya dengan prinsip-prinsip untuk menjalani hidup yang dapat dipercaya bagi orang beriman, termasuk bagaimana percakapan kita dapat menunjukkan kasih kepada setiap orang yang kita temui. Sang rasul menulis, “Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih” (Kol. 4:6), untuk mengingatkan pembacanya bahwa bukan saja isi kata-katanya, melainkan juga kualitas perkataan itu—“penuh kasih”—yang bisa membawa penguatan yang bermanfaat bagi orang lain.
Kelak ketika Anda mendapat kesempatan untuk bercakap-cakap dengan teman, rekan kerja, atau mungkin orang asing yang duduk di sebelah Anda dalam bus atau ruang tunggu, carilah cara agar waktu yang Anda lewatkan bersama membawa berkat dalam kehidupan Anda berdua.
Oleh: Lisa M. Samra
Renungkan dan Doakan
Pernahkah Anda merasa diberkati oleh kata-kata yang penuh kasih? Bagaimana Anda dapat menguatkan seseorang hari ini, lewat kata-kata yang Anda ucapkan?
Bapa Surgawi, jadikanlah aku berkat bagi setiap orang yang kuajak bicara hari ini, supaya percakapan kami penuh dengan kasih-Mu.
Amin.....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu..
WAWASAN
Pola yang umum digunakan Paulus dalam penulisan surat kepada jemaat-jemaat dapat terlihat jelas lewat suratnya kepada jemaat di Kolose. Pola itu memperlihatkan separuh pertama dari suratnya terutama bersifat teologis, sedangkan sisanya memberikan penerapan-penerapan praktis dari pengajaran doktrin itu. Dua pasal pertama kitab Kolose menggambarkan hubungan antara Kristus (Kepala jemaat) dan jemaat (tubuh Kristus). Pasal 3–4 kemudian memberikan penerapan praktis dari kenyataan-kenyataan tersebut. Di dalam bacaan Alkitab hari ini, kita melihat nasihat yang jelas mengenai bagaimana jemaat sepatutnya hidup dan berfungsi sebagai satu tubuh. Hal itu termasuk kebutuhan untuk berdoa syafaat (ay. 2-3) dan pentingnya kesaksian pribadi, termasuk menggunakan dengan baik kesempatan yang diberikan Allah kepada kita (ay. 5-6). Semua itu adalah nasihat bijak yang masih kita perlukan pada masa kini. –Bill Crowder
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
BIRO INFOKOM HKI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar