Perjuangan kita . . . melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini. –Efesus 6:12
Baca: Efesus 6:10-20
Pada tahun 1896, seorang penjelajah bernama Carl Akeley dikejar-kejar oleh seekor macan tutul berbobot 36 kg di sebuah kawasan terpencil di Etiopia. Ia ingat macan tutul itu menerkam, mencoba “menancapkan gigi-giginya pada leherku.” Namun, macan tutul itu meleset dan gigi-giginya justru merobek lengan kanan Akely dengan ganas. Keduanya berguling-guling di pasir dalam pertarungan yang panjang dan sengit. Akeley sempat melemah, dan “tinggal menunggu, siapa yang menyerah lebih dulu.” Akhirnya, dengan mengerahkan sisa-sisa tenaganya, Akeley berhasil mencekik kucing besar itu dengan tangan kosong.
Rasul Paulus menjelaskan bahwa setiap dari kita yang percaya kepada Yesus, mau tidak mau, pasti akan menghadapi pertarungan sengit dalam diri kita sendiri, yaitu ketika kita merasa kewalahan dan tergoda untuk menyerah saja. Akan tetapi, kita harus “bertahan melawan tipu muslihat Iblis” dan “[berdiri] tegap” (Ef. 6:11,14). Alih-alih menciut ketakutan atau hancur berantakan saat menyadari kelemahan dan kerentanan diri kita, kita ditantang Paulus untuk melangkah maju dalam iman, sambil mengingat bahwa kita tidak mengandalkan keberanian dan kekuatan sendiri, melainkan kuasa Allah. “Hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya,” tulisnya (ay. 10). Di hadapan beragam tantangan yang menghadang, Dia hanya sejauh doa ( ay. 18).
Kita memang punya banyak pergumulan, dan kita tidak akan pernah bisa terlepas dari semua itu dengan kekuatan atau kepintaran kita sendiri. Namun, Allah jauh lebih kuat daripada musuh atau kejahatan apa pun yang akan kita hadapi.
Oleh: Winn Collier
Renungkan dan Doakan
Pergumulan apa yang sedang Anda (atau orang yang Anda kasihi) hadapi saat ini? Bagaimana cara Allah memanggil Anda untuk berdiri tegap dalam kuasa-Nya dan berperang bagi-Nya?
Ya Allah, pertarungan yang kuhadapi sungguh nyata. Godaan iblis pun nyata. Aku tidak tahu apa yang harus kuperbuat, tetapi aku percaya, Engkau dan kuasa-Mu yang dahsyat itu pasti menyertaiku.
Amin....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu ..
WAWASAN
Efesus adalah sebuah kota besar Romawi pada peradaban kuno, sehingga konsep tentang perlengkapan senjata seorang tentara akan mudah dipahami oleh jemaat di sana. Karena Paulus menuliskan surat ini ketika ia berada dalam tahanan rumah di Roma, ia pasti sering melihat contoh perlengkapan senjata Romawi yang menjadi dasar analoginya. Pasukan Romawi adalah kekuatan tempur yang dahsyat, dan intensitas setingkat itulah yang dibutuhkan untuk berjuang “melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara” yang menentang umat Tuhan (Efesus 6:12). –Bill Crowder
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
BIRO INFOKOM HKI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar