• Karunia Pertobatan

     Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada Tuhan, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang. –Yoel 2:13


    Baca: Yoel 2:12-14


    “Tidak! Aku tidak melakukannya, Ma!” Jane mendengar penyangkalan putranya yang masih remaja itu dengan hati sedih, karena ia tahu putranya berbohong. Jane berdoa dalam hati, memohon pertolongan Allah sebelum kembali menanyai Simon tentang apa yang terjadi. Simon terus menyangkal dirinya berbohong, sampai akhirnya Jane menyerah dengan jengkel. Saat ia hendak melangkah pergi untuk menjernihkan pikirannya, tiba-tiba Simon menyentuh bahunya dan meminta maaf. Menanggapi teguran Roh Kudus, Simon pun bertobat.


    Dalam Kitab Yoel di Perjanjian Lama, Allah menyerukan umat-Nya untuk sungguh-sungguh bertobat dari dosa-dosa mereka saat Dia memanggil mereka agar kembali kepada-Nya dengan segenap hati (2:12). Yang dikehendaki Allah bukanlah tindakan penyesalan yang bersifat lahiriah, melainkan melunaknya sikap mereka yang keras: “Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu.” Yoel mengingatkan bangsa Israel bahwa Allah itu “pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia” (ay. 13).


    Kita mungkin merasa sulit mengakui dosa dan kesalahan kita karena ada keangkuhan pada diri kita. Mungkin kita memalsukan kebenaran, dan kita membenarkan tindakan kita dengan mengatakan bahwa itu hanya “kebohongan kecil” atau “bohong putih”. Namun, ketika kita mengindahkan bisikan Allah yang lembut tetapi tegas untuk bertobat, Dia akan mengampuni kita dan menyucikan kita dari segala dosa (1 Yoh. 1:9). Kita pun dapat terbebas dari rasa bersalah dan malu, karena mengetahui bahwa kita telah diampuni.


    Oleh: Amy Boucher Pye


    Renungkan dan Doakan

    Bagaimana perasaan Anda, ketika mengucapkan “kebohongan kecil” atau “bohong putih”? Bagaimana kesadaran atas perbuatan Anda tersebut membawa Anda kepada pertobatan?


    Tuhan Yesus, Engkau mati di kayu salib agar aku dapat hidup seturut dengan kehendak-Mu dan kehendak Bapa. Ajarlah aku menerima karunia kasih-Mu, saat aku mengucapkan kejujuran.

    Amin.....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu


    WAWASAN

    Dalam menggambarkan “hari TUHAN” yang akan datang (Yoel 2:1)—waktu ketika Allah akan dengan tuntas mengatasi kejahatan dan membawa keselamatan bagi dunia, Yoel mendesak umat Allah untuk bertobat dan berdoa. Kepada mereka yang memberontak terhadap Allah, “hari TUHAN” membawa peringatan dan ketakutan (ay.1), “hari gelap gulita dan kelam kabut” (ay. 2). “Betapa hebat dan sangat dahsyat hari TUHAN! Siapakah yang dapat menahannya?” (ay. 11). Namun, segera setelah muncul kata-kata muram tadi, Yoel memberikan gambaran yang sangat berbeda bagi umat Allah yang akan mengalami “hari” tersebut. Yoel mengingatkan pendengarnya tentang siapa Allah yang menyatakan diri-Nya kepada Musa—“pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya” (ay. 13). Inilah Allah yang akan menanggapi pertobatan mereka, tidak dengan membawa kehancuran, melainkan dengan menyediakan pemulihan dan kelimpahan (ay. 14,21-25). –Monica La Rose


    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti


    BIRO INFOKOM HKI

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB