Keangkuhan hatimu telah memperdayakan engkau. –Obaja 1:3
Baca: Obaja 1:1-4
Ya Allah Pengasih, terima kasih atas teguran-Mu yang lembut. Dengan bahu membungkuk, saya membisikkan kata-kata yang sulit terucap itu. Aku begitu arogan, karena mengira aku dapat melakukan semuanya sendiri. Selama berbulan-bulan saya menikmati keberhasilan dalam berbagai proyek di tempat kerja, sehingga tanpa sadar telah terbuai untuk mengandalkan kemampuan diri sendiri dan menolak pimpinan Allah. Ketika menghadapi suatu proyek yang sulit, barulah saya disadarkan bahwa sebenarnya saya tidak sepandai yang saya kira. Hati yang pongah telah memperdaya saya untuk meyakini bahwa saya tidak membutuhkan pertolongan Allah.
Kerajaan Edom yang hebat menerima penghukuman dari Allah karena kesombongannya. Edom terletak di daerah pegunungan yang curam, sehingga tampaknya tak mungkin diserang musuh (Ob. 1:3). Edom juga bangsa yang kaya raya, karena posisinya berada di pusat rute perdagangan yang strategis dan alamnya berlimpah dengan tembaga, komoditas yang sangat berharga pada zaman kuno. Edom penuh dengan hal-hal baik, tetapi juga penuh dengan keangkuhan. Penduduknya percaya kerajaan mereka tak terkalahkan, dan mereka pun menindas umat Allah (ay. 10-14). Namun, Allah memakai Nabi Obaja untuk menyampaikan penghakiman-Nya atas mereka. Bangsa-bangsa akan bangkit melawan Edom, dan kerajaan yang pernah jaya itu akan dipermalukan dan dijadikan tidak berdaya ( ay. 1-2).
Kesombongan memperdaya kita untuk berpikir bahwa kita dapat hidup dengan kemampuan sendiri, tanpa Allah. Sikap itu membuat kita merasa kebal dari otoritas, teguran, dan kelemahan. Namun, Allah memanggil kita untuk merendahkan diri di hadapan-Nya (1 Ptr. 5:6). Ketika kita berbalik dari kesombongan dan memilih pertobatan, Allah akan membimbing kita untuk percaya penuh kepada-Nya.
Oleh: Karen Huang
Renungkan dan Doakan
Apa yang akan terjadi, ketika berkat-berkat dalam hidup Anda justru menjadikan Anda sombong? Bagaimana kesombongan dapat memperdaya Anda?
Ya Bapa, jauhkanlah dariku hati yang sombong. Berilah aku kerendahan hati.
Amin....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu.....
WAWASAN
Kitab Obaja adalah nubuat yang ditujukan kepada umat Israel, tetapi juga berhubungan dengan bangsa Edom yang menghuni daerah di selatan Israel. Orang Edom adalah keturunan Esau, saudara kembar Yakub, sehingga mereka merupakan keluarga dekat umat Israel. Itulah sebabnya umat Israel dilarang membenci orang Edom (Ulangan 23:7). Namun, ketegangan yang dimiliki Yakub dengan Esau terus berlanjut di antara keturunan mereka. Orang Edom tidak mengizinkan bangsa Israel melintasi tanah mereka dalam perjalanan mereka ke Kanaan (Bilangan 20:14-21). Selain itu, orang Edom berdiri saja di kejauhan ketika Yerusalem dihancurluluhkan (Obaja 1:11-14). Karena ketidakacuhan mereka terhadap kemalangan saudaranya, Edom dijatuhkan (ay. 4). Nubuatan itu diulang kembali dalam Yehezkiel 35. Setelah kematian Herodes Agung (seorang Edom), bangsa dan rakyat Edom akhirnya lenyap dari catatan sejarah, sesuai dengan nubuat yang dijatuhkan atas mereka. –J.R. Hudberg
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Biro Infokom HKI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar