Elia melihat sekelilingnya, lalu tampak di dekat kepalanya sepotong roti bakar dan kendi berisi air. Ia pun makan dan minum, lalu berbaring lagi. –1 Raja-raja 19:6 (BIS)
Baca: 1 Raja-raja 19:4-10, 15-18
Saya pernah mendengar seorang pengusaha bercerita tentang masa kuliahnya. Ketika itu ia sering merasa “tidak berdaya dan putus asa” menghadapi perasaan depresi. Sedihnya, alih-alih membicarakan perasaan-perasaan tersebut dengan dokter, ia justru membuat rencana-rencana yang lebih drastis—memesan buku tentang cara bunuh diri dari perpustakaan setempat dan menentukan tanggal untuk mengakhiri hidupnya.
Allah peduli kepada orang-orang yang tidak berdaya dan putus asa. Kepedulian itu terlihat dari cara-Nya memperlakukan tokoh-tokoh Alkitab yang sedang melewati masa-masa kelam. Ketika Yunus merasa ingin mati, Allah berbicara kepadanya dengan lembut (Yun. 4:3-10). Ketika Elia meminta Allah untuk mengambil nyawanya (1 Raj. 19:4), Allah menyediakan roti bakar dan air untuk menyegarkannya kembali (ay. 5-9), berbicara kepadanya dengan lembut (ay. 11-13), dan membantunya melihat bahwa sebenarnya ia tidak sendirian seperti sangkaannya ( ay. 18). Allah menghampiri orang-orang yang putus asa dengan pertolongan yang lembut dan nyata.
Perpustakaan itu memberi tahu mahasiswa tadi bahwa buku tentang bunuh diri yang dipesannya sudah siap diambil. Namun, ternyata mereka keliru dan mengirimkan surat pemberitahuan itu ke alamat orangtua si anak. Ketika ibunya menelepon dengan panik, si mahasiswa menyadari kesedihan besar yang bakal timbul bila ia bunuh diri. Pengusaha itu berkata, seandainya surat pemberitahuan itu tidak salah alamat, ia tidak akan ada di sana pada hari itu.
Saya yakin mahasiswa itu bukan diselamatkan oleh keberuntungan atau kebetulan. Entah itu roti bakar dan air ketika kita membutuhkannya, atau salah alamat di waktu yang tepat, ketika ada intervensi misterius menyelamatkan hidup kita, saat itu kita telah mengalami karya ilahi yang lembut.
Oleh: Sheridan Voysey
Renungkan dan Doakan
Bagaimana Allah menolong, ketika Anda menghadapi kesulitan? Di mana lagi Anda pernah menyaksikan pertolongan ilahi terjadi?
Ya Allah Mahakasih, aku memuji Engkau karena pertolongan-Mu yang lembut dan nyata bagi orang-orang yang tidak berdaya dan putus asa.
Amin....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....
WAWASAN
“Malaikat TUHAN” yang melayani Nabi Elia yang sedang putus asa (1 Raja-Raja 19:7) adalah sosok misterius yang muncul di sepanjang Perjanjian Lama. Sosok itu lebih dari sekadar malaikat biasa, karena kemunculannya menyatakan Allah itu sendiri. Contohnya, Hagar melihat “Malaikat TUHAN” berbicara langsung sebagai Allah, yang berjanji, “Aku akan membuat sangat banyak keturunanmu” (Kejadian 16:10). Hagar kemudian menjawab Allah secara langsung, dengan mengaku, “Di sini kulihat Dia yang telah melihat aku” (ay. 13). Kitab Keluaran menggambarkan pertemuan Musa dengan “Malaikat TUHAN” di dalam nyala api yang keluar dari semak duri (Keluaran 3:2), kemudian Allah sendiri berbicara dengan Musa dari semak duri tersebut (ay. 4-22). –Monica La Rose
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Biro Infokom HKI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar