Diberkatilah kiranya orang itu oleh Tuhan. . . Orang itu kaum kerabat kita. –Rut 2:20
Baca: Rut 2:20-22; 4:13-17
Olive memperhatikan peralatan dokter gigi miliknya dimasukkan ke mobil. Temannya sesama dokter gigi membeli peralatan-peralatannya yang masih baru itu darinya. Olive sudah lama bermimpi ingin membuka praktiknya sendiri, tetapi ketika anaknya, Kyle, terlahir dengan palsi serebral, ia harus berhenti bekerja demi merawat anaknya.
“Andaikan saya hidup seribu kali, saya tetap akan membuat keputusan yang sama,” kata Olive. “Namun, sungguh sulit melepaskan pekerjaanku sebagai dokter gigi. Rasanya seperti mengubur mimpi.”
Kita sering mengalami kesulitan yang tak dapat kita pahami. Bagi Olive, bentuknya adalah kepedihan atas kondisi medis anaknya yang tak terduga dan ambisi pribadi yang harus dilepaskannya. Bagi Naomi, wujudnya adalah kepedihan akibat kehilangan seluruh keluarganya. Dalam Rut 1:21 ia meratap, “Yang Mahakuasa telah mendatangkan malapetaka kepadaku.”
Namun, ada alasan di balik kisah Naomi yang tidak dapat dilihatnya. Allah tidak meninggalkannya; Dia justru memulihkan Naomi dengan kehadiran cucunya, Obed (Rut 4:17). Obed bukan hanya meneruskan nama suami dan anak Naomi, tetapi lewat dirinya, Naomi juga menjadi kerabat dari leluhur Yesus, yaitu Boas (Mat. 1:5,16).
Allah menebus kepedihan Naomi. Ia juga menebus kepedihan Olive dengan menolongnya membangun pelayanan untuk anak-anak yang mengalami gangguan saraf. Kita mungkin mengalami masa-masa sulit, tetapi kita dapat percaya bahwa selama kita taat dan percaya kepada Allah, Dia sanggup menebus kepedihan kita. Dalam kasih dan hikmat-Nya, Dia dapat mendatangkan kebaikan dari kepedihan kita.
Oleh: Karen Huang
Renungkan dan Doakan
Bagaimana Allah menebus kepedihan Anda di masa lalu? Bagaimana Dia hadir dalam kesulitan yang Anda hadapi sekarang?
Ya Allah, terima kasih karena Engkau terus menebus kisah-kisah menyakitkan dalam hidupku.
Amin......
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....
WAWASAN
Naomi menyatakan Boas sebagai “kaum kerabat . . . salah seorang yang wajib menebus kita” (Rut 2:20). Anak laki-laki Rut dan Boas yang baru lahir juga disebut “seorang penebus” (4:14). “Penebus” merupakan pusat perhatian dalam Kitab Rut (lihat juga 3:9,12; 4:1,3,6,8). Kata Ibrani go’el juga dapat diterjemahkan sebagai “kerabat penebus,” “kaum yang wajib menebus,” atau “pelindung keluarga”, dan mengacu kepada kerabat terdekat yang bertanggung jawab untuk menolong keluarganya yang berada dalam kesulitan (lihat Imamat 25:23-55; Ulangan 25:5-10). Boas, meski bukan keluarga terdekat (Rut 4:2-4), secara sukarela memenuhi kewajiban sebagai penebus; ia membeli kembali tanah Elimelekh (ay. 3-4) dan menikahi janda (Rut) dari kerabatnya yang telah meninggal dunia (Mahlon) yang tidak mempunyai anak untuk meneruskan nama keluarganya (ay. 5). –K.T. Sim
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread/ BIRO INFOKOM HKI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar