• Nenek Paus

    Sepanjang hari akan kukisahkan perbuatan-perbuatan-Mu yang adil. –Mazmur 71:15 (BIS)


    Baca: Mazmur 71:15-24


    Seekor paus orca, yang disebut “Nenek” oleh para ilmuwan, tampaknya paham betapa penting peranannya dalam hidup seekor “cucu paus” yang baru lahir. Paus muda ini baru saja kehilangan induknya, dan belum cukup dewasa untuk dapat bertahan hidup tanpa perlindungan dan dukungan dari pihak luar. “Nenek”, dalam usia delapan puluh tahun (atau mungkin lebih), mengajarkan si cucu semua yang perlu diketahuinya untuk dapat bertahan hidup. Sang nenek mengumpulkan beberapa ikan untuk si cucu, supaya paus muda itu tidak hanya memiliki makanan, tetapi juga mengetahui apa saja yang dapat dimakannya dan ke mana ia bisa mencari salmon yang dibutuhkannya untuk bertahan hidup.


    Kita juga memperoleh kehormatan dan sukacita yang istimewa untuk mewariskan hal-hal yang kita ketahui, yakni meneruskan kisah tentang karya dan karakter Allah yang ajaib kepada generasi mendatang. Pemazmur yang sudah tua meminta Allah untuk mengizinkan dirinya “mewartakan kuasa dan keperkasaan-[Nya] kepada semua keturunan yang akan datang” (Mzm. 71:18 BIS). Ia sungguh rindu membagikan apa yang diketahuinya tentang Allah kepada orang lain, yaitu “perbuatan-perbuatan-[Nya] yang adil, dan keselamatan” dari Allah (ay. 15 BIS), yang kita perlukan untuk bertumbuh dalam iman.


    Seandainya pun rambut kita belum memutih karena usia lanjut (ay. 18), menceritakan kasih dan kesetiaan Allah yang sudah kita alami sejauh ini dapat menjadi berkat bagi perjalanan hidup seseorang bersama-Nya. Bisa jadi, kerelaan untuk membagikan hikmat dari pengalaman kita itu justru dibutuhkan orang tersebut untuk hidup dan bertahan dalam Kristus di tengah kesulitan hidup yang menderanya (ay. 20).


    Oleh: Kirsten Holmberg


    Renungkan dan Doakan

    Siapa yang telah menolong Anda membangun hubungan dengan Allah? Siapa yang mungkin membutuhkan hikmat Anda hari ini?


    Ya Bapa, terima kasih, Engkau telah meneruskan hikmat melalui mereka yang berusia lebih lanjut dariku. Kiranya aku juga melakukan hal yang sama bagi orang lain, dengan kasih dan kuasa-Mu.

    Amin....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu......


    WAWASAN

    Mazmur 71, suatu nyanyian tentang usia lanjut dan pengalaman hidup, adalah salah satu mazmur yang tidak diketahui penulisnya. Agaknya mazmur itu ditulis oleh seseorang yang sudah hidup cukup lama, karena penulisnya menyebutkan soal pengalaman masa mudanya (ay. 5,6,17) dan sedang menantikan masanya ia menjadi “tua dan beruban” (ay. 18 BIS). Selanjutnya, di ayat 19, penulis agaknya mengemukakan apa yang ingin diteruskannya kepada generasi yang akan datang, yaitu suatu hubungan yang benar dengan Allah yang telah melakukan hal-hal yang begitu besar dan unik, jika dibandingkan apa pun di dalam alam semesta. Tidaklah mengherankan pemazmur pun menutup mazmurnya dengan ungkapan syukur yang meluap-luap (ay. 22-24)! –Bill Crowder


    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 


    Our Daily Bread/ BIRO INFOKOM HKI

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB