Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka. –Yeremia 31:34
Baca: Yeremia 31:27-34
Saya tidak sempat melihat es itu, tetapi bisa merasakannya. Bagian belakang pikap milik Kakek yang saya kendarai tergelincir. Mobilnya meliuk cepat satu, dua, tiga kali—lalu terjun melewati tanggul setinggi 4,5 meter. Saya sempat berpikir, Alangkah luar biasanya kalau aku tidak mati. Sesaat kemudian, truknya mendarat di lereng yang curam dan terguling hingga ke dasar. Saya berhasil merangkak keluar dari kendaraan yang ringsek, tidak cedera sama sekali.
Truk saya benar-benar hancur pada pagi bulan Desember tahun 1992 itu. Allah telah menyelamatkan saya. Namun, bagaimana dengan kakek saya? Apa yang akan beliau katakan? Ternyata, ia tidak mengucapkan sepatah kata pun tentang truk itu. Tidak ada sama sekali. Tidak ada omelan, tidak meminta saya membayar kerusakannya, tidak ada apa pun. Hanya pengampunan, dan senyuman seorang kakek yang senang melihat saya baik-baik saja.
Kasih karunia kakek saya mengingatkan saya akan kasih karunia Allah dalam Yeremia 31. Terlepas dari kegagalan umat yang teramat besar, Allah berjanji akan memulihkan hubungan-Nya dengan mereka, kata-Nya, “Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka” (ay. 34).
Saya yakin kakek saya tidak pernah lupa bahwa saya telah menghancurkan truknya. Namun, ia bertindak seperti yang Allah lakukan di sini, dengan tidak mengingatnya, tidak mempermalukan saya, tidak membuat saya bekerja untuk membayar utang yang memang menjadi kewajiban saya. Seperti perbuatan Allah yang dijanjikan-Nya, kakek saya memilih untuk tidak mengingatnya lagi, seolah-olah kerusakan yang telah saya lakukan tidak pernah terjadi.
Oleh: Adam Holzz
Renungkan dan Doakan
Bagaimana pengampunan Allah sepatutnya mempengaruhi cara Anda memandang kesalahan dan kegagalan Anda? Bagaimana Anda juga dapat menunjukkan kasih karunia kepada orang lain?
Ya Bapa, terima kasih untuk pengampunan-Mu. Ketika aku sulit melupakan kesalahanku yang memalukan, tolonglah aku mengingat, bahwa di dalam Kristus, Engkau tidak lagi mengingat dosa-dosaku.
Amin.....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....
WAWASAN
Dalam bacaan hari ini (Yeremia 31:27-34), Yeremia, nabi yang meratap, menyampaikan pesan dari Allah kepada Yehuda, Kerajaan Selatan, mengenai perjanjian baru yang akan dibuat Allah dengan umat-Nya (psl. 31). Menarik untuk diperhatikan bahwa baik dalam masa susah maupun senang, Allah menjaga orang percaya dengan cara yang sama: “Maka seperti tadinya Aku berjaga-jaga atas mereka untuk mencabut dan merobohkan, . . . demikianlah juga Aku akan berjaga-jaga atas mereka untuk membangun dan menanam” (ay. 28). Berjaga-jaga diterjemahkan dari kata Ibrani shaqad, yang menyatakan tindakan melindungi atau mengawasi sesuatu. –J.R. Hudberg
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar