Barnabas menasihati mereka, supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan. (Kisah Para Rasul 11:23)
Baca: Kisah Para Rasul 11:19-26
“Penghiburan yang murni.” Itulah ungkapan yang digunakan J.R.R. Tolkien untuk menggambarkan dukungan yang diberikan oleh teman dan koleganya, C.S. Lewis, saat ia menulis trilogi epos The Lord of the Rings. Novel serial itu dibuat Tolkien dengan telaten dan cermat, dan lebih dari dua kali ia mengetik sendiri naskah panjang tersebut. Ketika ia mengirimkan naskahnya kepada Lewis, sahabatnya itu menimpali, “Tahun-tahun panjang yang kau dedikasikan untuk naskah itu telah membuahkan hasil yang sepadan.”
Mungkin pemberi penghiburan yang paling terkenal dalam Kitab Suci adalah Yusuf dari Siprus, yang lebih dikenal sebagai Barnabas (berarti “anak penghiburan”), nama yang diberikan para rasul kepadanya (Kis. 4:36). Barnabas inilah yang membawa Paulus kepada para rasul (9:27). Kemudian, ketika orang-orang non-Yahudi mulai beriman kepada Yesus, Lukas mencatat bahwa Barnabas bersukacita dan “menasihati mereka, supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan” (11:23). Lukas menyebutnya sebagai “orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman,” lalu menambahkan bahwa berkat pelayanan Barnabas, “sejumlah [besar] orang dibawa kepada Tuhan” ( ay. 24).
Sungguh tak terukur nilai dari kata-kata yang membawa penghiburan. Saat kita mengucapkan perkataan iman dan kasih kepada orang lain, Allah—yang menganugerahkan “penghiburan abadi” (2 Tes. 2:16)—sanggup bekerja lewat apa yang kita bagikan itu untuk mengubahkan hidup seseorang selamanya. Kiranya Dia memampukan kita untuk memberikan “penghiburan yang murni” kepada seseorang hari ini!
Oleh: James Banks
Renungkan dan Doakan
Siapa yang dapat Anda hibur dan kuatkan lewat kata-kata Anda? Dengan perbuatan atau perkataan yang baik seperti apa Anda dapat membagikan kasih Allah kepada mereka?
Ya Allah, mampukanlah aku untuk menjadi penghiburan bagi seseorang hari ini.
Amin.....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....
WAWASAN
Semua orang dalam gereja mula-mula merasa takut kepada Saulus, karena dulu ia menganiaya mereka (Kisah Para Rasul 9:2). Bahkan Ananias juga takut, padahal ia jelas-jelas diperintahkan Yesus untuk mengunjungi Saulus (ay. 10-19). Di kemudian hari, ketika Saulus, yang “juga disebut Paulus” (Kisah Para Rasul 13:9), melarikan diri ke Yerusalem, para murid Tuhan tak mengizinkannya bergabung karena mereka sangat takut kepadanya (Kisah Para Rasul 9:26). Akhirnya, Barnabas yang meyakinkan Petrus dan murid-murid lainnya untuk menyambut Saulus sebagai sesama murid Yesus (ay. 27), dan Barnabas jugalah yang melihat potensinya untuk melayani jemaat Antiokhia (Kisah Para Rasul 11:25-26). Ketika murid-murid lain takut kepada Saulus, Barnabas melihat seseorang yang telah diubahkan Kristus secara radikal. Karena sosok Barnabas yang menguatkan, Paulus mampu memulai pelayanan yang kelak mengubah sejarah gereja untuk selamanya.
Allah Beserta Kita
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar