Hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. –Yakobus 1:22
Baca: Yakobus 1:19-27
Saya mulai membacakan Alkitab kepada putra-putra saya ketika si bungsu, Xavier, masuk TK. Saya menggunakan momen-momen tertentu untuk mengajarnya, membahas ayat-ayat yang dapat diterapkan pada kondisi kami, lalu mengajak mereka berdoa bersama. Xavier menghafal ayat-ayat Alkitab dengan sangat mudah. Manakala kami menghadapi kesulitan yang membutuhkan hikmat, ia akan mengucapkan ayat-ayat yang menyatakan kebenaran Allah.
Suatu hari, saya marah dan ia sempat mendengar kata-kata saya yang kasar. Mendengar itu, Xavier memeluk saya dan berkata, “Lakukan firman yang Mama ajarkan, ya.”
Ucapan Xavier yang lembut itu mengingatkan saya pada nasihat bijak Rasul Yakobus saat berbicara kepada orang-orang Yahudi Kristen yang tersebar di berbagai wilayah (Yak. 1:1). Setelah menyoroti bagaimana dosa dapat menghalangi kesaksian kita bagi Kristus, Yakobus mendorong mereka untuk menerima “dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hati [mereka]” (ay. 21). Jika kita hanya mendengar firman Tuhan, tetapi tidak melakukannya, kita seumpama orang yang mengamat-amati mukanya di depan cermin tetapi kemudian lupa bagaimana rupanya (ay. 23-24). Kita bisa lupa pada hak istimewa yang diberikan kepada kita, makhluk yang segambar dengan Allah dan yang dibenarkan di hadapan-Nya oleh darah Kristus.
Orang percaya diperintahkan untuk memberitakan Injil. Sambil mengubah kita, Roh Kudus memampukan kita menjadi wakil Tuhan yang lebih baik untuk kemudian menjadi pemberita kabar baik. Kerelaan kita untuk taat memancarkan cahaya kebenaran dan kasih Allah di mana pun kita diutus oleh-Nya. Dengan demikian, kita dapat menuntun orang lain kepada Yesus dengan melakukan apa yang kita sendiri ajarkan.
Oleh: Xochitl Dixon
Renungkan dan Doakan
Seperti apakah pergumulan Anda dalam menaati firman Tuhan? Bagaimana Allah telah mengubah dan memampukan Anda?
Ya Allah, bentuklah aku semakin serupa diri-Mu, supaya aku dapat memakai setiap kesempatan untuk membagikan kasih-Mu dengan sesama.
Amin......
Selamat pagi selamat beraktifitas tetap semangat, Gbu
WAWASAN
Ketika merenungkan Ucapan Bahagia, kita langsung teringat pada perkataan Yesus dalam Injil Matius tentang orang-orang yang “berbahagia” (lihat Matius 5:3-12). Kata “berbahagia” diterjemahkan dari kata makários, yang berarti “beruntung, disukai, sejahtera”. Variasi kata makários ini digunakan tiga kali dalam Kitab Yakobus (1:12, 25; 5:11). Di 1:12, yang berbahagia adalah mereka yang sedang bertahan di bawah pencobaan. Di 1:25, mereka yang mendengar dan melakukan firman Tuhan disebut berbahagia: “Barangsiapa meneliti hukum yang sempurna . . . akan berbahagia oleh perbuatannya.” Ini serupa dengan ucapan Yesus di Lukas 11:28: "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya." Terakhir, yang dipakai dalam Yakobus 5:11 adalah bentuk kata kerja dari berbahagia. –Arthur Jackson
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar