• Fokus kepada Allah

    Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya. –Yesaya 26:3


    Baca: Yesaya 26:3-4


    Pirouette adalah gerakan berputar yang anggun di atas satu tumpuan kaki, yang biasa dilakukan para balerina dan penari kontemporer. Waktu kecil, di kelas tari modern yang saya ikuti, saya senang melakukan pirouette dengan berputar-putar hingga pening dan jatuh ke lantai. Seiring bertambahnya usia, ada trik yang saya pelajari untuk membantu menjaga keseimbangan dan kendali. Caranya adalah dengan “spotting”, yaitu melihat kembali ke satu titik yang sama setiap kali selesai melakukan satu putaran. Saya hanya perlu memiliki satu titik fokus untuk dapat melakukan pirouette dengan anggun.


    Kita semua menghadapi banyak lika-liku kehidupan. Namun, jika kita berfokus pada masalah-masalah kita, hal-hal yang kita hadapi akan terasa sulit dikendalikan, sehingga kita kehilangan pegangan dan segalanya terancam hancur berantakan. Alkitab mengingatkan bahwa jika kita menjaga hati tetap teguh, atau terfokus kepada Allah, Dia akan menjaga kita dengan “damai sejahtera” yang sempurna (Yes. 26:3). Damai sejahtera yang sempurna berarti seberapa pun banyaknya lika-liku dalam hidup ini, kita dapat tetap tenang, karena kita yakin Allah akan menyertai kita melewati masalah dan pencobaan tersebut. Dialah “Gunung batu yang kekal” (ay. 4)—“titik fokus” utama yang menjadi pusat perhatian kita—karena janji-Nya tak pernah berubah.


    Kiranya kita tetap memusatkan perhatian kepada-Nya dari hari ke hari, dengan datang kepada-Nya dalam doa dan mempelajari janji-janji-Nya dalam Kitab Suci. Marilah mengandalkan Allah, Gunung batu kita yang kekal, agar kita dapat menjalani seluruh kehidupan ini dengan baik.


    Oleh: Kimya Loder


    Renungkan dan Doakan

    Masalah apa saja yang menjadi fokus Anda akhir-akhir ini? Apa yang telah Allah ungkapkan dalam Kitab Suci mengenai pencobaan yang Anda hadapi?


    Bapa Surgawi, ampuni aku karena terlalu berfokus kepada masalah yang kuhadapi setiap hari. Aku tahu Engkau telah menaklukkan dunia dan Engkau lebih besar daripada pencobaanku. Tolong aku mengalihkan pandangan dan hatiku kepada-Mu dalam setiap situasi.

    Amin....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu.


    WAWASAN

    Kitab Yesaya mengisahkan ancaman dari Israel, Mesir dan Asyur terhadap kelangsungan hidup Yehuda (739–701 SM) selama pemerintahan Ahas (Yesaya 7–35) dan putranya Hizkia (ps. 36–39). Dengan latar belakang serangan tersebut, Nabi Yesaya meyakinkan rakyat Yehuda bahwa Allah akan menolong mereka, seandainya mereka mempercayai Dia, dan bukan bangsa-bangsa lain, untuk membantu mereka. Janji pembebasan Allah terdapat dalam nama nabi itu sendiri, karena Yesaya berarti “Yahweh menyelamatkan.” Ahas menolak untuk mempercayai Allah (7:10-17; lihat 2 Tawarikh 28), tetapi Hizkia mempercayai-Nya (Yesaya 37:14-21; lihat 2 Tawarikh 32:1-23). Yesaya 26 adalah nyanyian pujian pernyataan kemenangan Yahweh bagi Yehuda, yang mensyukuri penebusan, pemulihan, keselamatan, dan “damai yang sempurna” (ay. 3 FAYH; shalom dalam bahasa Ibrani, yang berarti damai sejahtera, rasa aman, kemakmuran, kesejahteraan, keutuhan) bagi mereka yang merendahkan diri mereka, menghormati Dia, dan sepenuhnya percaya kepada-Nya, “gunung batu yang kekal” (ay. 4). –K.T. Sim


    BIRO INFOKOM HKI

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB