• Menjadi Saksi di Tempat Kerja

    Jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah. –1 Petrus 2:20


    Baca: 1 Petrus 2:11-21


    “Apakah kamu masih kecewa karena saya ingin mengurangi jumlah orang dalam divisi favoritmu?” manajer Evelyn bertanya. “Tidak.” Evelyn mengatupkan rahangnya kuat-kuat. Ia frustrasi karena manajernya seolah menjadikan hal itu sebagai gurauan. Padahal ia bermaksud membantu perusahaan dengan menyatukan beberapa kepentingan yang berbeda, tetapi ruang gerak yang terbatas membuat usahanya nyaris mustahil terlaksana. Evelyn menahan air mata, tetapi memutuskan untuk melakukan apa pun yang diminta manajernya. Mungkin ia tidak bisa mewujudkan perubahan yang ia harapkan, tetapi ia masih dapat melakukan pekerjaannya sebaik mungkin.


    Dalam surat pertamanya, Rasul Petrus mendorong umat Tuhan di abad pertama untuk tunduk “kepada semua lembaga manusia” (1 Ptr. 2:13). Memang tidak mudah menjaga integritas dalam situasi kerja yang sulit. Akan tetapi, Petrus memberi kita alasan untuk terus berbuat baik: “Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah” (ay. 12). Selain itu, cara hidup tersebut membantu kita memberikan teladan hidup benar bagi orang percaya lain yang menyaksikannya.


    Jika kita benar-benar berada dalam situasi kerja yang tidak sehat, mungkin langkah yang terbaik adalah meninggalkannya (1 Kor. 7:21). Namun, dalam lingkungan kerja yang sehat, dengan pertolongan Roh Kudus, kita dapat terus berbuat baik dalam pekerjaan kita, sambil mengingat bahwa “itu adalah kasih karunia pada Allah” (1 Ptr. 2:20). Dengan tunduk kepada otoritas, kita memiliki kesempatan untuk memberi orang lain alasan untuk mengikut dan memuliakan Allah.


    Oleh: Julie Schwab


    Renungkan dan Doakan

    Apa yang biasanya Anda lakukan, ketika berada dalam situasi sulit di bawah otoritas orang lain? Apa yang mungkin dikerjakan Allah dalam diri Anda melalui semua itu?


    Bapa Surgawi, tolong aku untuk terus memuliakan-Mu saat merespons para pemegang otoritas, meski situasi yang kuhadapi tidak mudah. Mampukan aku untuk hidup memuliakan-Mu dari hari ke hari. 

    Amin....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....


    WAWASAN

    Rasul Petrus menasihati jemaat Tuhan yang hidup di tengah dunia yang tidak beriman dan bermusuhan untuk hidup dalam kesalehan. Artinya, mereka harus tunduk kepada pemegang kekuasaan, menghormati setiap orang, mengasihi sesama orang percaya, takut akan Allah, melakukan pekerjaan baik, dan bertekun ketika diperlakukan dengan tidak adil. Kita dipanggil untuk berbuat baik dan mengikut teladan Kristus dalam menanggung penderitaan. Rasul Paulus menyerukan nasihat serupa, yakni untuk hidup dengan menghormati Allah di tengah dunia yang tidak mengenal Dia (Roma 13:12-14; Filipi 2:15; 1 Tesalonika 4:9-12; Titus 2:7-8; 3:8,14). Perintahnya tentang hubungan antara hamba dan tuan dalam Efesus 6:5-8; Kolose 3:22-24; 1 Timotius 6:1-3; dan Titus 2:9-10 juga senada dengan pesan Petrus kepada pembacanya (1 Petrus 2:18-21). –K.T. Sim


    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti


    BIRO INFOKOM HKI

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB