• Melenturkan Otot-otot Iman

     Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! –Mazmur 46:11


    Baca: Mazmur 46


    Di kebun binatang, saya duduk untuk beristirahat dekat kandang kungkang. Hewan itu sedang bergelantung terbalik, dan terlihat sangat nyaman dalam posisi diam sama sekali. Saya menghela napas. Karena masalah kesehatan, tidak mudah bagi saya untuk tetap diam. Saya ingin terus bergerak dan berbuat sesuatu. Saya jengkel pada keterbatasan saya dan ingin berhenti merasa begitu lemah. Namun, setelah memperhatikan si kungkang, saya melihat bagaimana ia mengulurkan satu tangan, mencengkeram dahan lain, lalu terdiam lagi. Sikap diam membutuhkan kekuatan. Untuk dapat merasa tabah dengan gerak lambat atau bahkan sepenuhnya diam seperti kungkang tadi, saya tidak bisa hanya mengandalkan kekuatan otot yang luar biasa. Untuk mempercayai Allah dalam setiap musim kehidupan saya yang sulit, saya butuh kekuatan supernatural.


    Dalam Mazmur 46, penulis menyatakan bahwa Allah tidak hanya memberi kita kekuatan, melainkan Dia sendirilah kekuatan kita (ay. 2). Apa pun yang menimpa kita, “Tuhan semesta alam menyertai kita” (ay. 8). Pemazmur kembali mengulangi kebenaran ini dengan penuh keyakinan (ay. 12).


    Seperti kungkang, perjalanan kita hari lepas hari sering kali membutuhkan langkah pelan dan sikap diam untuk jangka waktu yang lama, sesuatu yang rasanya sangat sulit. Ketika bergantung pada Allah yang tidak pernah berubah, kita dapat mengandalkan kekuatan-Nya, apa pun rencana dan kecepatan yang dianggap Allah tepat bagi kita.


    Meski kita terus berjuang menghadapi penderitaan atau bergumul dalam penantian akan sesuatu, Allah yang setia selalu hadir. Di saat kita tidak merasa kuat, Dia akan menolong kita melenturkan otot-otot iman kita.


    Oleh: Xochitl Dixon


    Renungkan dan Doakan

    Kapan Anda pernah mengalami kekuatan Allah memampukan Anda menjalani masa-masa berdiam diri? Ketika merenungkan karakter-Nya yang tidak berubah, bagaimana hal itu dapat memampukan Anda untuk bertekun?


    Allah Mahakuasa, terima kasih karena Engkau memberiku kesempatan untuk melenturkan otot-otot imanku, dengan mempercayai Engkau sebagai kekuatanku.

    Amin.....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....



    WAWASAN

    Ayat terakhir dari Mazmur 46 berbunyi, “TUHAN semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub” (ay. 12), mengulang seruan di ayat 8. Mungkin acuan kepada kepastian perlindungan dalam Allah itulah yang membuat Martin Luther menulis salah satu himne yang paling dikenal sejak masa silam, “Allahmu Benteng yang Teguh” (Kidung Jemaat No. 250). Namun, gambaran perlindungan Allah itu tidak terbatas pada pernyataan-pernyataan tadi saja. Di ayat 2, kita melihat Allah sebagai “tempat perlindungan”, “kekuatan”, dan “penolong dalam kesesakan.” Bani Korah, penulis Mazmur 46, menyebutkan satu-satunya tanggapan yang masuk akal kepada pengenalan bahwa perlindungan kita hanya ditemukan dalam Pencipta kita: “Sebab itu kita tidak akan takut” (ay. 3). Allah sendiri memberi kita dorongan semangat di ayat 11: “Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah!” Di dalam dunia dengan banyak hal yang bisa kita takutkan ini, Allah kita menawarkan kehadiran-Nya (ay. 12), karena Dia sendirilah keselamatan kita. –Bill Crowder


    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 


    BIRO INFOKOM HKI/ Our Daily Bread

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB