Pertolonganku ialah dari Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi. –Mazmur 121:2
Baca: Mazmur 121
Senin pagi itu, sahabat saya Chia-ming tidak berada di kantor. Ia ada di rumah, sedang membersihkan kamar mandi. Sebulan sudah aku menganggur, pikirnya, dan belum ada tawaran pekerjaan. Perusahaannya gulung tikar karena dampak pandemi COVID-19 dan kekhawatiran akan masa depan membuat Chia-ming gentar. Aku perlu menafkahi keluargaku, pikirnya. Ke mana aku dapat mencari pertolongan?
Dalam Mazmur 121:1, para peziarah yang berjalan menuju Yerusalem melontarkan pertanyaan serupa tentang sumber pertolongan. Perjalanan panjang ke Kota Suci di Gunung Sion itu mengandung bahaya. Belum lagi mereka harus melewati pendakian yang terjal. Berbagai tantangan yang mereka hadapi mungkin mirip dengan beragam perjalanan sulit yang kita hadapi saat ini—tertatih-tatih menjalani sakit-penyakit, masalah relasi, kedukaan, tekanan pekerjaan atau, seperti Chia-ming, kesulitan keuangan dan pengangguran.
Namun, kita dapat terhibur oleh kebenaran bahwa Allah, Pencipta langit dan bumi, datang menolong kita (ay. 2). Dia menjaga hidup kita (ay. 3, 5, 7-8) dan mengetahui apa yang kita butuhkan. Shamar, kata Ibrani untuk “menjaga” berarti “pelindung”. Pencipta alam semesta adalah pelindung kita. Kita aman dalam lindungan-Nya. “Allah menjaga diriku dan keluargaku,” Chia-ming bercerita baru-baru ini. “Pada waktu yang tepat, Dia memberiku pekerjaan sebagai guru.”
Saat kita percaya dan taat kepada Allah, kita dapat melihat masa depan dengan penuh harapan, karena tahu bahwa kita berada dalam perlindungan hikmat dan kasih-Nya.
Oleh: Karen Huang
Renungkan dan Doakan
Pertolongan apa yang Anda butuhkan dari Allah hari ini? Bagaimana mengenal Dia sebagai Pencipta langit dan bumi dapat menguatkan Anda?
Bapa, terima kasih karena Engkau telah menjadi sumber pertolongan di sepanjang perjalanan hidupku.
Amin....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....
WAWASAN
Sebagai salah satu Nyanyian Ziarah (lihat ayat 1), Mazmur 121 dirancang untuk dinyanyikan para peziarah ke Yerusalem untuk tiga perayaan besar setiap tahunnya. Meski masih ada banyak perayaan lain, ketiga perayaan itu ditetapkan untuk ziarah tahunan. Perhatikan Ulangan 16:16 dalam instruksi terakhir Musa sebelum kematiannya, kepada umat Israel: “Tiga kali setahun setiap orang laki-laki di antaramu harus menghadap hadirat TUHAN, Allahmu, ke tempat yang akan dipilih-Nya, yakni pada hari raya Roti Tidak Beragi, pada hari raya Tujuh Minggu dan pada hari raya Pondok Daun. Janganlah ia menghadap hadirat TUHAN dengan tangan hampa.” Hari raya Roti Tidak Beragi juga dikenal sebagai Paskah (Pesach), sedangkan hari raya Tujuh Minggu (Shavuot) juga dikenal sebagai Perayaan Penuaian atau Pentakosta. Kedua hari raya itu merupakan hari raya musim semi, sedangkan hari raya Pondok Daun (Sukkot ) adalah hari raya musim gugur untuk memperingati masa-masa bangsa mereka mendiami kemah-kemah di padang gurun. –Bill Crowder
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread / BIRO INFOKOM HKI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar