• Belas Kasihan untuk Kita

    Tidak selalu Ia menuntut, dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam. –Mazmur 103:9


    Baca: Mazmur 103:8-12


    Salah satu konsekuensi dari pandemi COVID-19 adalah berlabuhnya kapal pesiar dan karantina terhadap para penumpangnya. Sebuah artikel dalam The Wall Street Journal memuat wawancara dengan beberapa turis di kapal pesiar. Banyak dari mereka menganggap masa karantina memberi lebih banyak kesempatan untuk bercakap-cakap. Seorang penumpang dengan bergurau menceritakan bagaimana pasangannya—yang memiliki ingatan tajam—mampu menyebutkan kembali setiap kesalahan yang pernah ia lakukan, bahkan ia punya firasat bahwa istrinya belum mengatakan semuanya!


    Kisah-kisah seperti itu mungkin membuat kita tersenyum, karena mengingatkan akan sisi manusiawi kita, sekaligus memperingatkan apabila kita cenderung memegang terlalu erat hal-hal yang seharusnya kita lepaskan. Namun, bagaimana kita dapat ditolong untuk memperlakukan dengan baik mereka yang pernah menyakiti kita? Dengan memandang Allah kita yang agung, sebagaimana Dia digambarkan dalam perikop seperti Mazmur 103:8-12.


    Secara khusus, kita perlu memperhatikan ayat 8-10: “Tuhan adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak selalu Ia menuntut, dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam. Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita.” Meminta pertolongan Allah di saat kita sungguh-sungguh berdoa dan membaca Kitab Suci dapat menolong kita berpikir ulang tentang niat kita untuk membalas atau menghukum orang-orang yang menyakiti kita. Sebaliknya, mungkin kita justru tergerak untuk berdoa bagi diri kita sendiri dan bagi orang-orang yang tadinya ingin kita lukai dengan sikap kita yang menolak untuk mengasihi dan mengampuni mereka.


    Oleh: Arthur Jackson


    Renungkan dan Doakan

    Terhadap siapakah Anda ingin membalas dendam karena telah menyakiti Anda? Siapakah yang dapat Anda minta untuk mendoakan Anda?


    Allah sumber kasih, kebaikan, dan pengampunan, tolonglah aku untuk meneruskan rahmat dan belas kasihan kepada mereka yang pernah menyakitiku.

    Amin.....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....


    WAWASAN

    Mazmur 103:8 mengenang bagaimana Allah mengungkapkan diri-Nya kepada Musa dalam perjalanan keluar dari Mesir. Setelah Musa memohon kepada Allah untuk memperlihatkan “kemuliaan-Mu kepadaku” (Keluaran 33:18), Allah berjanji melewatkan segenap kemuliaan-Nya dari depan Musa. Dalam Keluaran 34, kita diberi tahu bahwa Allah “lewat dari depannya dan berseru: ‘TUHAN, TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya, yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa’” (ay. 6-7).


    Mazmur 103 menjelaskan lebih lanjut tentang belas kasihan, pengampunan, dan kasih karunia Allah yang tidak berkesudahan sebagai satu-satunya harapan bagi umat-Nya yang berdosa. Dia Allah yang Maha Pengampun, yang tidak melakukan “kepada kita setimpal dengan dosa kita” (ay. 10) tetapi menghapus dosa kita “sejauh timur dari barat” (ay. 12). Kerelaan Allah untuk mengampuni berakar pada kasih-Nya yang mendalam bagi anak-anak-Nya dan belas kasihan-Nya atas pergumulan mereka (ay. 11,13). –Monica La Rose


    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 


    Our Daily Bread/ BIRO INFOKOM HKI

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB