Rupanya kalian senang saja menerima orang yang datang kepadamu dan mengajar tentang Yesus yang lain—bukan Yesus yang kami perkenalkan kepadamu. –2 Korintus 11:4 (BIS)
Baca: 2 Korintus 11:1-4, 12-15
Keramaian percakapan berangsur-angsur mereda dan suasana menjadi sunyi ketika sang pemimpin grup diskusi buku menyampaikan ringkasan isi novel yang akan mereka diskusikan. Kawan saya, Joan, mendengarkan dengan saksama, tetapi tidak mengenali alur ceritanya. Akhirnya, ia sadar telah membaca buku nonfiksi yang judulnya mirip dengan karya fiksi yang dibaca teman-teman sekelompoknya. Meski menikmati membaca buku yang “salah”, ia tidak dapat mengikuti pembicaraan teman-temannya saat mereka mendiskusikan buku yang “benar”.
Rasul Paulus tidak ingin jemaat di Korintus mempercayai Yesus yang “salah”. Ia menunjukkan bagaimana guru-guru palsu telah menyusup ke dalam gereja lalu memberitakan “Yesus yang lain” kepada mereka, dan mereka pun teperdaya (2 Kor. 11:3-4).
Paulus mengecam ajaran sesat yang diberitakan guru-guru palsu tersebut. Dalam surat pertamanya kepada jemaat itu, ia telah mengulas kebenaran tentang Yesus yang dinyatakan dalam Kitab Suci. Yesus itu adalah Mesias, yang “telah mati karena dosa-dosa kita, . . . telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, . . . dan kemudian [menampakkan diri] kepada kedua belas murid-Nya,” dan terakhir kepada Paulus sendiri (1 Kor. 15:3-8). Yesus itu telah datang ke dalam dunia melalui kelahiran dari seorang perawan bernama Maria dan dinamai Imanuel (Allah beserta kita) sebagai penegasan atas kodrat ilahi-Nya (Mat. 1:20-23).
Apakah itu seperti Yesus yang Anda kenal? Memahami dan menerima kebenaran yang tertulis dalam Alkitab tentang Dia akan menjamin bahwa kita sudah berada di jalan yang benar menuju ke surga.
Oleh: Jennifer Benson Schuldt
Renungkan dan Doakan
Bagaimana Anda tahu bahwa Anda mempercayai kebenaran tentang Yesus? Apa yang perlu Anda selidiki untuk memastikan Anda mengerti apa yang Alkitab katakan tentang Dia?
Ya Allah, tolonglah aku berjalan dalam terang kebenaran-Mu.
Amin...
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu.....
WAWASAN
Rasul Paulus sangat berhati-hati melindungi mereka yang telah dibawanya mengenal Yesus. Itulah alasan dari nada dan pilihan kata yang kita temukan dalam 2 Korintus 10–13. Kita juga melihat sikap pembelaan yang sama kerasnya di Galatia 1:1-9. Paulus “menaruh perhatian yang sangat besar” (2 Korintus 11:2 FAYH) pada kesejahteraan dan keteguhan iman jemaat kepada Tuhan Yesus, dan ketika iman dan sikap mereka terancam bahaya, Paulus akan angkat bicara tanpa tedeng aling-aling. Sang rasul melawan pengaruh tidak sehat dari mereka yang secara sarkastis disebutnya “rasul-rasul yang luar biasa” (ay. 5; 12:11). Ucapannya merupakan peringatan (11:5-11) terhadap mereka yang lebih terkesan dengan gaya dan cara daripada isi. Kata kunci dalam ayat 13-15 (digunakan tiga kali) adalah metaschÄ“matizĹŤ , yang diterjemahkan sebagai “menyamar”. Ini merupakan kata majemuk yang berarti “menjelma, berubah”, menggambarkan seseorang yang aslinya berbeda dengan tampilan luarnya. –Arthur Jackson
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread/ BIRO INFOKOM HKI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar