• Siapakah Engkau, Tuhan

    Jawab Saulus: “Siapakah Engkau, Tuhan?” –Kisah Para Rasul 9:5


    Baca: Kisah Para Rasul 9:1-9


    Di usia enam belas tahun, Luis Rodriguez harus mendekam dalam penjara karena menjual kokain. Sekarang, ia kembali dipenjara, bahkan terancam dijatuhi hukuman seumur hidup karena percobaan pembunuhan. Namun, Allah mengetuk hatinya. Di balik jeruji, Luis muda ingat bagaimana sang ibu dengan setia membawanya ke gereja saat ia masih kanak-kanak. Kini ia merasa Allah sungguh-sungguh menegurnya. Akhirnya Luis bertobat dari dosa-dosanya dan mau percaya kepada Tuhan Yesus.


    Dalam Kitab Kisah Para Rasul, kita bertemu dengan seorang Yahudi yang gigih bernama Saulus, yang juga dikenal sebagai Paulus. Ia bersalah karena terus-menerus menganiaya orang percaya dan berniat membunuh mereka (Kis. 9:1). Bukti menunjukkan bahwa ia semacam pemimpin gerombolan, dan bagian dari orang banyak yang terlibat dalam pembunuhan Stefanus (Kis. 7:58). Namun, kemudian Allah berbicara kepadanya, dalam arti harfiah. Dalam perjalanan ke Damsyik, Saulus dibutakan oleh suatu cahaya, dan Yesus berkata kepadanya, Mengapakah engkau menganiaya Aku?” (Kis. 9:4). Saulus balik bertanya, “Siapakah Engkau, Tuhan?” (ay. 5 ), dan itulah awal dari hidup barunya. Saulus pun datang kepada Yesus.


    Luis Rodriguez sempat menjalani masa hukumannya, tetapi akhirnya dianugerahi pembebasan bersyarat. Sejak saat itu ia melayani Allah, dengan mempersembahkan hidupnya untuk melayani para narapidana di Amerika Serikat dan Amerika Tengah.


    Allah rindu menyelamatkan kita dari keadaan kita yang terburuk. Dia menyentuh hati kita dan berbicara kepada kita yang penuh dengan dosa. Saat ini, maukah Anda bertobat dari dosa-dosa Anda dan datang kepada Yesus?


    Oleh: Kenneth Petersen


    Renungkan dan Doakan

    Perasaan bersalah apa yang sedang atau pernah Anda rasakan? Apakah Anda merasa Allah sedang atau terus-menerus memanggil Anda kembali kepada-Nya?


    Tuhan Yesus, aku telah menjauh dari-Mu, tetapi kini aku merasa Engkau menyentuh hatiku. Kumohon, ampunilah dosa-dosaku. 

    Amin...

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....


    WAWASAN

    Perjumpaan Paulus dengan Yesus di jalan ke Damsyik tidak hanya mengubah hidup, tetapi dalam arti harfiah, juga mengubah dunia. Hati Rasul Paulus (yang sebelumnya dikenal sebagai Saulus) yang berkobar-kobar, bisa dibilang adalah mesin yang Allah pakai untuk menyebarkan Injil di seluruh Kekaisaran Romawi. Dengan tuntunan Roh Kudus, ia membawa Injil ke seluruh Kekaisaran Romawi saat itu, dan, bersama-sama para misionaris yang dibimbingnya, mencapai jauh hingga ke luar perbatasan Romawi. Surat-suratnya mencapai Asia Kecil dan Eropa, dan dipercaya diedarkan hingga jauh ke luar tujuan yang direncanakan. Tentunya Paulus merasa sangat puas mengetahui bahwa kasih karunia Allah bukan hanya menyelamatkannya dari masa lalu yang penuh dosa, tetapi juga memperlengkapinya untuk menjalani kehidupan yang memiliki tujuan dan produktif, sambil mempersiapkannya untuk suatu tujuan kekal. Sampai hari ini, istilah jalan ke Damsyik mengandung arti suatu momen transformasi radikal dalam hidup seseorang. –Bill Crowder


    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 


    Our Daily Bread/ BIRO INFOKOM HKI

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB