• Yang Benar-Benar Dibutuhkan

    Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia. –Markus 7:8


    Baca: Markus 7:8-13


    Ketika memasak, seorang ibu muda memotong daging sapinya menjadi dua, lalu memasukkannya ke sebuah panci besar. Suaminya bertanya mengapa ia memotong dagingnya menjadi dua. Istrinya menjawab, “Karena begitulah ibuku melakukannya.”


    Namun, pertanyaan suaminya mengusik keingintahuan wanita itu. Jadi ia menanyakan kepada ibunya tentang tradisi itu. Ia sangat terkejut ketika mengetahui bahwa ibunya memotong daging sapi menjadi dua agar muat dalam panci kecil miliknya. Namun, karena wanita itu sendiri mempunyai beberapa panci besar, sebenarnya ia tidak perlu memotong daging tersebut.


    Banyak tradisi terbentuk karena suatu kebutuhan pada masa tertentu, tetapi kemudian terus dipertahankan tanpa dipertanyakan, sampai menjadi “begitulah cara kita melakukannya”. Tidak heran bagi seseorang untuk tetap memegang tradisi manusia, seperti yang dilakukan orang Farisi pada zaman mereka (Mrk. 7:1-5). Perhatian mereka teralihkan oleh suatu tindakan yang tampaknya melanggar salah satu aturan keagamaan yang mereka pegang.


    Yesus berkata kepada orang Farisi, “Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia” (ay. 8). Yesus menyingkapkan bahwa tradisi tidak pernah boleh menggantikan hikmat Kitab Suci. Jika seseorang tulus dan ingin sungguh-sungguh mengikut Allah (ay. 6-7), ia berfokus pada sikap hati dan bukan pada perbuatan lahiriah.


    Sangat baik untuk secara konsisten mengevaluasi tradisi-tradisi yang kita yakini dan ikuti dengan ketat. Hal-hal yang telah dinyatakan Allah sebagai yang benar-benar dibutuhkan harus selalu diutamakan di atas tradisi.


    Oleh: Katara Patton


    Renungkan dan Doakan

    Tradisi apa saja yang selama ini Anda pegang teguh? Apakah tradisi-tradisi tersebut sesuai dengan kebenaran yang dinyatakan dalam Kitab Suci?


    Bapa Surgawi, tolonglah aku untuk tekun mengikuti perintah-Mu dan melepaskan tradisi apa pun yang berlawanan dengan Kitab Suci.

    Amin.....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....


    WAWASAN

    Injil Markus memiliki beberapa aspek yang unik. Di dalamnya Sang Juruselamat ditampilkan sebagai Hamba yang ilahi. Isinya diyakini oleh banyak ahli konservatif sebagai catatan dari kenangan Simon Petrus dan merupakan Injil yang paling berorientasi pada tindakan, sehingga banyak yang melihatnya sebagai kitab yang ditujukan untuk para pembaca di Roma. Asumsi tentang pembaca tersebut mungkin menjadi alasan Markus merasa perlu menjelaskan sejumlah praktik ritual Yahudi (lihat Markus 7:3-4)—penjelasan yang tidak diperlukan dalam Injil Matius dan pembacanya yang diasumsikan sebagai orang-orang Yahudi.


    Yang jelas, catatan Markus, yang dimulai dengan, “Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah” (1:1), mengungkapkan Yesus sebagai Pribadi yang berkata, “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (10:45). –Bill Crowder


    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 


    Our Daily Bread / BIRO INFOKOM HKI

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB