Aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya. –Kisah Para Rasul 20:32
Baca: Kisah Para Rasul 20:22-32
Setelah bertahun-tahun meneliti, para ilmuwan meyakini bahwa kawanan serigala mengeluarkan suara yang berbeda-beda untuk membantu mereka saling berkomunikasi. Dengan menggunakan kode analisis suara yang spesifik, seorang ilmuwan menemukan bahwa volume dan nada yang berbeda-beda dalam lolongan serigala memampukannya untuk mengenali kawanan serigala tertentu dengan ketepatan 100 persen.
Alkitab mengisahkan banyak peristiwa ketika Allah mengenali suara umat yang dikasihi-Nya. Dia memanggil nama Musa, dan berbicara dengannya (Kel. 3:4-6). Pemazmur Daud menyatakan, “Dengan nyaring aku berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus” (Mzm. 3:5). Rasul Paulus juga menekankan pentingnya umat Allah mengenali suara-Nya.
Ketika berpamitan dengan para penatua jemaat Efesus, Paulus menyatakan bahwa Roh telah menjadikannya “tawanan” dan mendesaknya untuk pergi ke Yerusalem. Ia menegaskan komitmennya untuk mengikuti suara Allah, sekalipun ia tidak tahu apa yang menantinya di tempat tujuannya (Kis. 20:22). Sang Rasul memperingatkan bahwa dari antara mereka sendiri akan muncul “serigala-serigala yang ganas” dengan membawa ajaran palsu (ay. 29-30). Karena itu, ia mendorong para penatua tersebut untuk berjaga-jaga dan tekun dalam usaha mereka memahami kebenaran Allah (ay. 31).
Semua orang percaya memiliki hak istimewa untuk mengetahui bahwa Allah mendengar dan menjawab doa-doa kita. Kita juga memiliki kuasa Roh Kudus yang memampukan kita untuk mengenali suara Allah, yang selalu selaras dengan isi Kitab Suci.
Oleh: Xochitl Dixon
Renungkan dan Doakan
Saat Anda mempelajari Kitab Suci, ajaran palsu apa yang telah dimampukan Allah untuk Anda tolak dan jauhi? Kapan Dia pernah memakai Alkitab untuk menguatkan Anda?
Ya Allah, saat suara-suara dalam dunia ini berusaha menarikku untuk menjauh dari-Mu, tolonglah aku mengenali dan mematuhi suara-Mu.
Amin...
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....
WAWASAN
Lukas, penulis Kitab Kisah Para Rasul, menggambarkan tekad Paulus untuk mengikuti tuntunan Roh Kudus dan pergi ke Yerusalem dengan cara yang tampaknya sejalan dengan tekad Yesus sendiri untuk pergi ke kota itu. “Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem” (Lukas 9:51), meski tahu betul apa yang menanti-Nya di sana. Paulus berkata, “Sekarang sebagai tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ” (Kisah Para Rasul 20:22), meski sang rasul telah diperingatkan bahwa perjalanannya akan berakhir dengan penderitaan (ay. 23). Paulus memiliki maksud tunggal, yaitu untuk memberitakan Injil dengan kerendahan hati dan kasih, sesuai teladan Kristus (ay. 19,23-24; lihat juga Filipi 2:3-5). –Monica La Rose
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread / BIRO INFOKOM HKI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar