• Kasih Karunia dan Perubahan

     Kasih Karunia dan Perubahan

    2023-05-05


    Musa menjadi takut, sebab pikirnya: “Tentulah perkara itu telah ketahuan.” –Keluaran 2:14


    Baca: Keluaran 2:11-15


    Peristiwa kriminal itu begitu mengagetkan, dan pelakunya pun dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Dalam tahun-tahun sesudahnya, si pelaku—dalam kesendiriannya dipenjara di sel yang terpisah dengan napi-napi lain—mengalami suatu proses penyembuhan jiwa dan rohani. Ia bertobat dan hubungannya dengan Tuhan dipulihkan. Hari-hari ini, ia sudah diizinkan berinteraksi dengan sesama napi, meskipun masih dibatasi. Oleh anugerah Allah, dan lewat kesaksiannya, beberapa narapidana telah menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat, dan menemukan pengampunan dalam Dia.


    Meski sekarang dikenal sebagai tokoh iman yang besar, Musa juga pernah melakukan tindakan kriminal yang mengejutkan. Setelah menyaksikan “seorang Mesir memukul seorang Ibrani”, ia menoleh “ke sana sini” dan “dibunuhnya orang Mesir itu” (Kel. 2:11-12). Meski Musa telah berbuat dosa, dalam anugerah-Nya, Allah belum selesai berurusan dengan sang hamba yang tidak sempurna itu. Dia kemudian memilih Musa untuk membebaskan bangsa-Nya dari penindasan mereka (3:10 ). Di Roma 5:14, kita membaca, “Maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama.” Namun, dalam ayat-ayat selanjutnya, Paulus menyatakan bahwa “kasih karunia Allah” memungkinkan kita, tanpa memandang dosa-dosa kita di masa lalu, untuk diubah dan dibenarkan di hadapan-Nya (ay. 15-16).


    Kita mungkin berpikir bahwa apa yang pernah kita lakukan menghalangi kita untuk menerima pengampunan Allah dan dipakai demi kemuliaan-Nya. Namun, berkat kasih karunia-Nya, kita dapat diubah dan dibebaskan dalam Yesus untuk menolong orang lain juga diubahkan selamanya.


    Oleh: Tom Felten


    Renungkan dan Doakan

    Bagaimana Allah dan anugerah-Nya telah mengubah Anda? Perubahan apa saja yang Allah inginkan dalam hidup Anda sekarang?


    Bapa Surgawi, terima kasih atas kasih karunia-Mu yang mengubahkan hidupku.

    Amin....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu.....


    WAWASAN

    Musa, anak Amram dan Yokhebed (Bilangan 26:59), dilahirkan menjelang berakhirnya masa empat ratus tahun bangsa Israel ditawan di Mesir. Dalam Keluaran 1, kita membaca tentang keadaan sulit yang dialami orang-orang sebangsa Musa di bawah penindasan kejam “seorang raja baru . . . yang tidak mengenal Yusuf” (ay. 8). Firaun ini melihat bertambah banyaknya orang Israel, sehingga dalam ketakutannya ia meningkatkan beban kerja mereka dan memerintahkan para bidan untuk membunuh bayi laki-laki yang mereka bantu lahirkan (ay. 8-19). Di dalam perikop hari ini kita membaca tentang tindakan Musa yang impulsif dengan membunuh orang Mesir, dan pelariannya yang tergesa-gesa ke Midian, tempat ia bekerja sebagai gembala selama empat puluh tahun. Dalam pasal 3, Musa menerima panggilannya dari Allah: “Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir" (ay. 10). Musa menolak keras, tetapi dalam kekurangan dan keragu-raguannya, ia dipakai Allah untuk memimpin bangsa Israel menuju gerbang tanah perjanjian. –Alyson Kieda


    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 


    Our Daily Bread / GEBADA HKI

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB