• Melakukan Operasi Disertai Doa

    Yosafat mengambil keputusan untuk mencari Tuhan. –2 Tawarikh 20:3


    Baca: 2 Tawarikh 20:1-12


    Ketika anak laki-laki saya harus menjalani operasi bedah tulang, saya bersyukur untuk dokter bedah yang akan menanganinya. Dokter yang sudah hampir pensiun itu meyakinkan kami bahwa ia telah menolong ribuan orang dengan masalah serupa. Meski demikian, sebelum melakukan operasi, ia berdoa dan memohon agar Allah memberikan hasil yang baik. Saya pun bersyukur Allah menjawab doanya.


    Yosafat, seorang pemimpin berpengalaman, juga berdoa saat menghadapi krisis. Tiga bangsa bersatu melawannya dan berencana untuk menyerang rakyatnya. Meski sudah berpengalaman lebih dari dua dekade, Yosafat tetap memutuskan untuk bertanya kepada Allah tentang apa yang harus dilakukannya. Ia berdoa, “Kami akan berseru kepada-Mu di dalam kesesakan kami, sampai Engkau mendengar dan menyelamatkan kami” (2 Taw. 20:9). Ia juga memohon bimbingan Allah, dengan berkata, “Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi mata kami tertuju kepada-Mu” (ay. 12).


    Sikap Yosafat yang rendah hati menghadapi tantangan tersebut membuka hatinya untuk mengundang keterlibatan Allah, yang datang dalam bentuk dorongan dan campur tangan Allah (ay. 15-17, 22). Meskipun kita merasa sudah sangat berpengalaman dalam bidang tertentu, berdoa memohon pertolongan akan membangun ketergantungan kita yang suci pada Allah. Itu mengingatkan kita bahwa Allah Maha Mengetahui, dan Dia selalu memegang kendali. Hati kita direndahkan sedemikian rupa, dan dalam keadaan itu, Dia berkenan menjawab dan menopang kita, apa pun hasilnya nanti.


    Oleh: Jennifer Benson Schuldt


    Renungkan dan Doakan

    Bagaimana doa telah menolong Anda selama ini? Tantangan apa dalam hidup Anda sekarang yang membutuhkan doa?


    Allah terkasih, terima kasih, Engkau selalu mendengar dan menjawab doaku. Aku memuji Engkau, Allahku yang Mahatahu dan Mahakuasa. Tolonglah aku menghadapi setiap tantangan yang kutemui hari ini.

    Amin.....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....


    WAWASAN

    Saat memikirkan tentang waktu, orang-orang Israel kuno berpendapat bahwa sekalipun mereka tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, mereka tahu apa yang sudah terjadi, sehingga mereka dapat merenungkan kesetiaan Allah di masa lampau. Pandangan tentang waktu seperti itu menjadi kunci untuk memahami cara Yosafat berdoa dalam 2 Tawarikh 20. Ia berkilas balik kepada segala sesuatu yang telah Allah lakukan bagi Abraham sampai saat itu (ay. 5-9). Ia mengakui bahwa masa depan memang tidak pasti, tetapi dengan “mengambil keputusan untuk mencari TUHAN” (ay. 3), ia memandang pada karya penyelamatan Allah di masa lampau sebagai dasar atas kesanggupan Allah untuk kembali memberikan keselamatan (ay. 12). –Jed Ostoich


    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 


    Our Daily Bread / GEBADA HKI

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB