Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun. –Keluaran 20:4
Baca: Keluaran 20:1-6
Berikut adalah tips liburan: jika Anda bepergian melewati kota Middleton, Wisconsin, ada baiknya Anda mampir mengunjungi Museum Moster Nasional. Bagi mereka yang menganggap satu jenis moster saja sudah cukup, tempat ini sangat mencengangkan, karena di dalamnya ditampilkan 6.090 jenis moster yang berbeda-beda dari seluruh dunia. Lain lagi di kota McLean, Texas. Di sana Anda mungkin terperanjat menemukan Museum Kawat Berduri—atau mungkin lebih terkejut karena ada orang-orang yang begitu menyukai pagar kawat.
Luar biasa sekali hal-hal apa saja yang kita anggap penting dan berharga. Seorang penulis bahkan berkata bahwa menikmati senja di Museum Pisang bukanlah pilihan yang buruk (meski bukan selera semua orang).
Kita mungkin menganggap semua museum tadi lucu, tetapi perlu disadari bahwa kita pun membangun “museum-museum” kita sendiri. Semua itu ada dalam hati kita, tempat kita membanggakan dan mendewakan berhala buatan kita sendiri. Allah telah memerintahkan, “Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku” (Kel. 20:3) dan “Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya” (ay. 5). Namun, kita tetap melakukannya, dengan membuat ilah-ilah kita sendiri, barangkali dalam wujud kekayaan, nafsu, atau kesuksesan—atau suatu hal “berharga” lain yang diam-diam kita puja.
Mudah untuk membaca bagian Alkitab tersebut tetapi gagal menangkap maksudnya. Memang, Allah meminta pertanggungjawaban atas “museum” dosa yang kita ciptakan. Namun, Dia juga berbicara tentang “menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi [Dia]” (ay. 6). Dia tahu betapa sepelenya “museum” kita, dan bagaimana kepuasan kita yang sejati hanya ditemukan dalam kasih kita kepada-Nya.
Oleh: Kenneth Petersen
Renungkan dan Doakan
Adakah dosa-dosa yang masih Anda rahasiakan? Bagaimana Anda akan menyerahkannya kepada Allah?
Ya Allah, aku rindu Engkau menjadi pusat hidupku. Tolonglah aku terbebas dari berhala-berhalaku selama ini.
Amin......
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu...
WAWASAN
Meski susunan katanya tidak sama, Perjanjian Baru mengulangi pengajaran perintah pertama dan kedua, yaitu hanya Allah yang patut disembah (Keluaran 20:3-6). Ketika Yesus ditanya, hukum apa yang terutama, Dia menjawab, "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu” (Markus 12:29-30). Pengajaran Paulus serupa dengan itu: “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati” (Roma 12:1). Kemurahan dari Allah adalah dasar persembahan kita kepada Allah. Pengajaran Yohanes ringkas tetapi jelas: “jauhkanlah dirimu dari berhala-berhala” (1 Yohanes 5:21 BIS). –Arthur Jackson
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread /GEBADA HKI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar