Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, dan ketertiban. –2 Timotius 1:7
Baca: 2 Timotius 1:6-14
Tak ada orang yang di ujung hidupnya pernah dengan bangga berkata demikian: “Aku senang sudah menjalani kehidupan yang mementingkan, melayani, dan melindungi diriku sendiri,” kata penulis Parker Palmer dalam pidatonya di suatu acara wisuda. Ia bermaksud mengajak para wisudawan dan wisudawati untuk “mempersembahkan diri [mereka] bagi dunia . . . dengan kemurahan hati yang melimpah ruah.”
Namun, Parker melanjutkan, menjalani kehidupan seperti itu juga berarti belajar tentang “betapa sedikit yang kita ketahui dan betapa mudahnya kita gagal.” Dalam mempersembahkan diri bagi dunia, kita perlu mengembangkan “pikiran seorang pemula” dan “melangkah langsung ke tempat yang tidak Anda ketahui, dan mengambil risiko untuk gagal dan gagal lagi, berkali-kali—lalu bangkit untuk belajar lagi dan lagi.”
Hanya ketika hidup kita dibangun di atas dasar anugerah maka kita dapat menemukan keberanian untuk memilih menjalani kehidupan dengan “kemurahan hati yang melimpah ruah”. Seperti perkataan Paulus kepada anak rohaninya, Timotius, kita dapat dengan yakin “mengobarkan” (2 Tim. 1:6) dan menghidupi karunia Allah, ketika kita mengingat bahwa kasih karunia-Nya sajalah yang telah menyelamatkan dan memanggil kita kepada hidup yang bertujuan (ay. 9). Kuasa-Nya memberi kita keberanian untuk menolak godaan hidup dalam ketakutan, dan sebagai gantinya kita menjadi “kuat, penuh dengan kasih dan dapat menahan diri” oleh karena Roh (ay. 7 BIS ). Anugerah-Nya itulah yang mengangkat kita di saat kita jatuh, sehingga kita dapat melanjutkan perjalanan kita seumur hidup dengan dasar kasih-Nya (ay. 13-14).
Oleh: Monica La Rose
Renungkan dan Doakan
Apakah Anda pernah tergoda untuk hidup dalam ketakutan? Bagaimana kasih karunia dan kuasa Allah dapat menolong Anda untuk hidup dengan lebih berani bagi-Nya?
Ya Allah, terima kasih, karena kami tidak harus hidup dalam ketakutan, bahkan membentengi diri dari kegagalan maupun rasa sakit. Tolonglah kami mengandalkan keberanian yang Engkau sediakan.
Amin....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....
WAWASAN
Dorongan Paulus untuk menjalani kehidupan yang dikuasai Roh “yang membuat kita menjadi kuat, penuh dengan kasih dan dapat menahan diri” (2 Timotius 1:7 BIS) menggemakan perkataan dari suratnya kepada jemaat di Roma. Di sana, ia menulis bahwa orang percaya tidak perlu “menjadi takut lagi” karena mereka “adalah ahli waris [Allah]” (Roma 8:15,17). Di Roma 1:16, Paulus bersaksi bahwa ia “mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan”. Dalam 2 Timotius, Paulus mendorong Timotius untuk mengikuti dirinya dan tidak “malu bersaksi tentang Tuhan kita” (1:8). Sebaliknya, Timotius dapat menjalani hidup “oleh kekuatan Allah” (ay. 8-9), kekuatan yang “telah mematahkan kuasa maut” (ay. 10). –Monica La Rose
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread / GEBADA HKI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar