Tuhan berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka seperti seorang berbicara kepada temannya. –Keluaran 33:11
Baca: Keluaran 33:1-4, 7-11
Dalam buku berjudul Margin, Dr. Richard Swenson menulis, “Kita harus memiliki ruang untuk bernapas. Kita butuh kebebasan untuk berpikir dan kesempatan untuk memulihkan diri. Hubungan-hubungan kita dicekik oleh percepatan . . . Anak-anak kita tergeletak penuh luka di tanah, tergilas oleh niat baik kita yang berlebihan. Apakah Allah sekarang berpihak pada kepenatan? Apakah Dia tidak lagi membimbing umat-Nya ke tepi aliran air yang tenang? Siapa yang merampas ruang-ruang yang di masa lalu terbuka lebar, dan bagaimana kita dapat merebutnya kembali?” Swenson berkata bahwa kita membutuhkan “tanah” yang tenang dan subur dalam kehidupan, tempat kita dapat beristirahat di dalam Allah dan berjumpa dengan-Nya.
Apakah itu mengingatkan Anda kepada sesuatu? Mencari ruang terbuka adalah sesuatu yang dilakukan Musa dengan baik dalam hidupnya. Memimpin suatu bangsa yang “tegar tengkuk” (Kel. 33:5) mendorong Musa untuk sering menarik diri demi mencari ketenangan dan bimbingan di hadirat Allah. Di dalam “Kemah Pertemuan” itu (ay. 7), “Tuhan berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka seperti seorang berbicara kepada temannya” (ay. 11). Yesus juga sering “mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa” (Luk. 5:16). Baik Yesus maupun Musa menyadari pentingnya meluangkan waktu seorang diri bersama Bapa.
Kita juga perlu membangun waktu-waktu luang dalam hidup kita, semacam ruang yang terbuka lebar untuk diisi dengan beristirahat dan berada di hadirat Allah. Menghabiskan waktu bersama-Nya akan memampukan kita mengambil keputusan-keputusan yang lebih baik—menciptakan ruang dan batasan yang lebih sehat dalam hidup kita agar kita memiliki kapasitas yang dibutuhkan untuk mengasihi Allah dan sesama dengan baik.
Marilah mencari Allah dalam ruang-ruang terbuka kita hari ini.
Oleh: Tom Felten
Renungkan dan Doakan
Mengapa Anda membutuhkan ruang terbuka dalam hidup Anda? Bagaimana Anda dapat menyediakan waktu luang untuk bersekutu bersama Allah di tengah kesibukan Anda?
Tuhan Yesus, mampukanlah aku untuk mencari dan menikmati saat-saat teduh bersama-Mu setiap hari.
Amin.....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu.....
WAWASAN
Musa berbicara dengan Allah “dengan berhadapan muka seperti seorang berbicara kepada temannya” (Keluaran 33:11). Allah menekankan keistimewaan itu ketika menegur Harun dan Miryam dan berkata, “Berhadap-hadapan Aku berbicara dengan [Musa]” (Bilangan 12:8).
Namun, Musa bukanlah satu-satunya orang yang mempunyai hubungan yang sedemikian dekat dengan Allah. Abraham juga disebut “sahabat Allah” (2 Tawarikh 20:7; Yesaya 41:8 (BIS); Yakobus 2:23). Sekarang pun, karena Kristus, keistimewaan itu juga kita miliki. Yesus berkata, “Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, . . . tetapi Aku menyebut kamu sahabat” (Yohanes 15:14-15). –K.T. Sim
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread / GEBADA HKI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar