Kesesakan-kesesakan yang dahulu sudah terlupa . . . Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru. –Yesaya 65:16-17
Baca: Yesaya 65:16-22
Dalam bukunya yang luar biasa, Art + Faith: A Theology of Making, seniman terkenal Makoto Fujimura menjelaskan tentang seni Jepang kuno yang disebut Kintsugi. Sang seniman mengambil tembikar yang telah pecah (awalnya adalah cawan teh) dan menyatukan kembali pecahan-pecahannya dengan pernis yang dicampur bubuk emas, sehingga terbentuk ulir-ulir keemasan pada bagian-bagian yang disatukan. Fujimura menjelaskan, “Kintsugi bukan hanya ‘memperbaiki’ tembikar yang pecah, melainkan juga menjadikannya lebih indah daripada aslinya.” Kintsugi pertama kali digunakan berabad-abad lalu ketika cawan favorit seorang panglima perang pecah lalu diperbaiki dengan sangat indah. Sejak itu Kintsugi menjadi seni yang sangat dihargai dan dikagumi.
Nabi Yesaya menggambarkan bagaimana Allah dengan piawai melakukan pemulihan semacam itu terhadap dunia. Meski kita telah dirusak oleh pemberontakan kita dan hancur oleh keegoisan kita, Allah berjanji akan “menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru” (Yes. 65:17). Allah tidak berencana hanya memperbaiki dunia yang lama tetapi justru menjadikannya benar-benar baru, mengambil apa yang telah hancur dan kemudian merancang dunia yang berkilauan dengan keindahan yang baru. Ciptaan baru ini sangat menakjubkan sehingga “kesesakan-kesesakan yang dahulu sudah terlupa” dan “hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi” (ay. 16-17 ). Dengan ciptaan baru ini, Allah tidak akan menutupi kesalahan-kesalahan kita, melainkan akan melepaskan kuasa kreatif-Nya—kuasa yang mengubahkan hal-hal buruk menjadi indah dan segala sesuatu yang telah mati bernapas kembali.
Ketika memandang hidup kita yang telah hancur, kita tidak perlu putus asa. Allah sedang mengerjakan pemulihan-Nya yang indah.
Oleh: Winn Collier
Renungkan dan Doakan
Bagian apa dalam hidup Anda yang membutuhkan pemulihan yang indah? Bagaimana gambaran tentang “ciptaan baru” ini membangkitkan harapan dalam diri Anda?
Ya Allah, pulihkanlah aku dan perbaruilah duniaku.
Amin....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....
WAWASAN
Dalam Kitab Wahyu, kitab terakhir dalam Alkitab, Rasul Yohanes menulis tentang kepastian dari “apa yang harus segera terjadi” (Wahyu 1:1; lihat 22:6). Di penghujung sejarah umat manusia, dan menjelang masa kekekalan, Allah akan berkata, "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" (21:5) dan akan mengaruniakan kepada kita “langit yang baru dan bumi yang baru” (21:1). Penciptaan langit yang baru dan bumi yang baru tidak hanya diungkapkan kepada Yohanes. Tujuh ratus tahun sebelum kelahiran Kristus, Allah, melalui Nabi Yesaya, telah berfirman, “Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru” (Yesaya 65:17), suatu dunia yang “tinggal tetap” (66:22) “di mana terdapat kebenaran” (2 Petrus 3:13). –K.T. Sim
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar