• Tiga Raja

    Rakyatnya tidak menyalakan api baginya seperti yang diperbuat mereka bagi nenek moyangnya. –2 Tawarikh 21:19


    Baca: 2 Tawarikh 21:4-7, 16-20


    Dalam drama musikal yang sukses besar, Hamilton, Raja Inggris George III ditampilkan dengan jenaka sebagai penjahat yang sinting. Akan tetapi, sebuah biografi terbaru tentang Raja George menyatakan bahwa ia bukanlah seorang tiran seperti yang digambarkan dalam Hamilton ataupun Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat. Seandainya George memang seorang yang lalim seperti yang dinyatakan orang Amerika, ia pasti sudah menghalangi upaya perjuangan kemerdekaan tersebut dengan cara membumihanguskan semuanya. Namun, menurut buku tadi, temperamennya yang “santun dan baik hati” telah menahannya dari perbuatan tersebut.


    Mungkinkah Raja George meninggal dunia dalam penyesalan? Mungkinkah kekuasaannya akan lebih sukses apabila ia bersikap lebih tegas terhadap rakyatnya?


    Belum tentu. Dalam Alkitab, kita membaca tentang Raja Yoram yang mengukuhkan kekuasaannya dengan “membunuh dengan pedang semua saudaranya dan juga beberapa pembesar Israel” (2 Taw. 21:4). Yoram “melakukan apa yang jahat di mata Tuhan” (ay. 6). Pemerintahannya yang kejam membuat rakyat tidak menangisi kematiannya dan juga “tidak menyalakan api baginya seperti yang diperbuat mereka bagi nenek moyangnya” (ay. 19).


    Sejarawan boleh saja memperdebatkan apakah George terlalu lembut, tetapi Yoram jelas-jelas sangat jahat. Raja yang terbaik hadir dalam diri Yesus, Pribadi yang “penuh kasih karunia dan kebenaran” (Yoh. 1:14). Kristus sangat tegas dalam tuntutan-Nya (Dia menuntut kebenaran), tetapi Dia juga menerima mereka yang gagal (Dia memberikan kasih karunia). Yesus memanggil kita yang percaya kepada-Nya untuk mengikuti pimpinan-Nya. Oleh tuntunan Roh Kudus, Dia memampukan kita untuk mengikuti teladan kepemimpinan-Nya.


    Oleh: Mike Wittmer


    Renungkan dan Doakan

    Siapa saja yang berada di bawah kepemimpinan Anda? Bagaimana Anda dapat menunjukkan kasih karunia dan kebenaran kepada orang-orang yang Anda pimpin?


    Tuhan Yesus, aku ingin memimpin orang lain seturut dengan pimpinan-Mu.

    Amin....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu.....


    WAWASAN

    Kitab 1 dan 2 Tawarikh mencakup sejarah orang Yahudi dan pemerintahan Kerajaan Yehuda di Selatan sejak kematian Saul hingga masa pembuangan di Babel. Itulah rentang masa yang sama dari 2 Samuel sampai Kitab 1 dan 2 Raja-Raja. Ditulis setelah masa pembuangan di Babel (tradisi Yahudi menyebut Ezra sebagai penulisnya), 1 dan 2 Tawarikh bermaksud meyakinkan Bangsa Yahudi pascapembuangan bahwa meski mereka tidak setia, Allah Yahweh tetap setia kepada perjanjian-Nya. Di 2 Tawarikh 21:7, penulisnya menegaskan bahwa Allah telah memegang janji-Nya, bahwa selalu akan ada keturunan Daud yang bertakhta (lihat 2 Samuel 7:12-17), suatu janji yang digenapi sepenuhnya dalam Yesus (Matius 1:1). –K.T. Sim


    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 


    Our Daily Bread

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB