• Layak Menerima Segala Pujian

    Aku mengasihi Engkau, ya Tuhan, kekuatanku! –Mazmur 18:2


    Baca: Mazmur 18:2-7


    Banyak orang menganggap Ferrante dan Teicher sebagai duet pianis terbaik sepanjang masa. Penampilan kolaborasi mereka begitu kompak sehingga gaya permainan mereka digambarkan seperti empat tangan dengan satu pikiran. Saat mendengarkan permainan mereka, kita dapat membayangkan seberapa besar upaya yang mereka perlukan untuk menyempurnakan keahlian mereka.


    Bukan itu saja. Mereka juga mencintai apa yang mereka lakukan. Bahkan setelah pensiun pada tahun 1989, Ferrante dan Teicher masih muncul sesekali di toko piano setempat hanya untuk menggelar konser dadakan. Memang mereka sangat senang bermusik.


    Daud juga sangat suka bermusik—tetapi ia bekerja sama dengan Allah untuk memberikan makna yang lebih tinggi pada lagu-lagu pujiannya. Mazmur-mamzurnya mengungkapkan kehidupannya yang penuh kesulitan dan keinginannya untuk terus bergantung pada Allah. Namun, di tengah kegagalan dan ketidaksempurnaan dirinya, Daud mengungkapkan dengan sangat baik pengakuannya akan kebesaran dan kebaikan Allah, bahkan dalam momen-momen paling gelap dalam hidupnya. Apa yang mendorong Daud memuji Allah dinyatakannya dalam Mazmur 18:2, “Aku mengasihi Engkau, ya Tuhan, kekuatanku!”


    Daud melanjutkan, “Terpujilah TUHAN, seruku” (ay. 4) dan berpaling kepada-Nya “dalam kesesakan” (ay. 7). Apa pun situasi kita, kiranya kita juga mengangkat hati kita untuk memuji dan menyembah Allah. Dia layak menerima segala pujian kita!


    Oleh: Bill Crowder


    Renungkan dan Doakan

    Lewat cara apa saja Anda menyatakan kasih kepada Allah, dengan-Nya dan dengan orang lain? Hal apa yang mungkin masih menghalangi Anda untuk memuji dan menyembah Allah?


    Bapa Surgawi, Engkau telah memberikan nyanyian baru dalam mulutku. Kiranya pujianku menjadi ungkapan syukurku atas kebaikan dan kebesaran-Mu.

    Amin.....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu.....


    WAWASAN

    2 Samuel 22 nyaris sama dengan Mazmur 18. Pasal sebelumnya (2 Samuel 21) memberikan sekilas latar belakang sejarah dari mazmur tersebut dan bahaya yang Daud hadapi. Ia pergi berperang bersama-sama anak buahnya ketika seorang prajurit keturunan raksasa (21:15-16) menantangnya. Teksnya berbunyi, “Yisbi-Benob, yang termasuk keturunan raksasa—berat tombaknya tiga ratus syikal tembaga dan ia menyandang pedang yang baru—menyangka dapat menewaskan Daud” (ay. 16). Abisai, salah seorang perwira Daud, turun tangan dan membunuh orang Filistin tersebut. Anak buah Daud kemudian memohon dengan sangat agar ia tidak lagi berperang bersama mereka “supaya keturunan Israel jangan punah" (ay. 17). Namun, siapakah yang dimaksud dengan keturunan raksasa? Mereka adalah para perwira bertubuh sangat besar (ay. 18-22) yang perawakannya begitu mengintimidasi musuh yang pada masa itu berperang dengan berhadapan satu lawan satu. –Tim Gustafson


    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti


    Our Daily Bread

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB