Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita. –1 Yohanes 3:1
Baca: 2 Korintus 5:14-21
“Saya bukanlah diri saya yang dulu. Saya adalah manusia baru.” Kata-kata sederhana yang diucapkan putra saya di hadapan para murid dalam suatu pertemuan sekolah itu menggambarkan perubahan yang telah Allah lakukan dalam hidupnya. Geoffrey pernah menjadi pencandu heroin yang menilai dirinya menurut dosa dan kesalahan yang pernah ia lakukan. Namun, sekarang ia melihat dirinya sebagai anak Allah.
Alkitab menguatkan kita dengan janji ini: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (2 Kor. 5:17). Terlepas dari siapa kita dahulu atau apa yang pernah kita lakukan di masa lalu, ketika kita percaya kepada Tuhan Yesus untuk diselamatkan dan menerima pengampunan yang ditawarkan melalui salib-Nya, kita menjadi manusia baru. Sejak peristiwa di Taman Eden, pelanggaran dan dosa telah memisahkan kita dari Allah, tetapi kini Dia “dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya,” dan “tidak memperhitungkan” pelanggaran kita (ay. 18-19). Kita adalah anak-anak yang sangat dikasihi-Nya (1 Yoh. 3:1-2 ), dibasuh bersih dan dijadikan baru untuk semakin serupa dengan Anak-Nya.
Tuhan Yesus membebaskan kita dari dosa dan kuasanya, serta membawa kita ke dalam hubungan yang baru dengan Allah. Kini kita bebas untuk tidak lagi hidup bagi diri sendiri, melainkan “untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk [kita]” (2 Kor. 5:15). Di Tahun Baru ini, marilah kita mengingat bahwa kasih-Nya yang mengubahkan itu mendorong kita untuk hidup dengan identitas dan tujuan yang baru. Kita pun dimampukan untuk mengarahkan orang lain kepada Juruselamat kita, Pribadi yang sanggup menjadikan mereka baru juga!
Oleh: James Banks
Renungkan dan Doakan
Apa artinya bagi Anda bahwa kita dapat memiliki awal yang baru bersama Allah? Bagaimana saat ini Anda dapat menjalani hidup sebagai “ciptaan baru”?
Abba, Bapa, terima kasih, karena Engkau mengutus Anak-Mu untuk menyelamatkanku. Utuslah aku kepada seseorang yang juga membutuhkan-Mu.
Amin....
Selamat Tahun Baru 2024, Tuhan Yesus senantiasa beserta dengan kita.... Shalom...
WAWASAN
2 Korintus 5:21 menjelaskan inti pesan Injil dengan menyatakan, “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.” Melalui pertukaran agung, yang disebut sebagai penebusan oleh penggantian atau perwakilan, Allah mengambil dosa-dosa kita dan menanggungkannya pada Kristus yang tidak berdosa, lalu menempatkan kebenaran-Nya pada kita. Yesus menanggung segenap hukuman yang seharusnya kita terima. Rasul Petrus menggambarkan pertukaran ini sebagai demikian: “Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah” (1 Petrus 3:18).
Saat kita percaya bahwa Yesus mati untuk dosa-dosa kita, kita mengenakan kebenaran-Nya (Roma 3:22) dan dipandang benar di hadapan Allah (lihat 4:3-4). Rasul Paulus menyebut tentang karunia ini: “Betapa lebih besar lagi akibat dari apa yang dilakukan oleh satu orang yang lain, yaitu Yesus Kristus. Melalui Dia, Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada begitu banyak orang” (5:17 BIMK). –K.T. Sim
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar