Berbahagialah bangsa yang . . . hidup dalam cahaya wajah-Mu. –Mazmur 89:16
Baca: Mazmur 23
Ketika Elaine didiagnosis menderita kanker stadium lanjut, ia dan Chuck, suaminya, menyadari bahwa tidak lama lagi dirinya akan berpulang ke rumah Bapa. Namun, keduanya memegang erat janji dalam Mazmur 23, yang menyatakan bahwa Allah akan selalu menyertai mereka di tengah lembah terdalam dan tersulit yang mereka jalani dalam lima puluh empat tahun kebersamaan mereka. Mereka menaruh harapan pada kenyataan bahwa Elaine sudah siap bertemu dengan Tuhan Yesus, karena ia sudah beriman di dalam Dia selama berpuluh-puluh tahun.
Pada ibadah penghiburan atas kepergian Elaine, Chuck menyatakan bahwa ia masih berjalan “dalam lembah kekelaman” (Mzm. 23:4). Hidup istrinya di surga baru saja dimulai, akan tetapi, “kekelaman” masih dialami olehnya dan orang-orang lain yang sangat mengasihi Elaine.
Saat kita berjalan melalui lembah kekelaman, di manakah kita dapat menemukan sumber cahaya kita? Rasul Yohanes menyatakan bahwa “Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan” (1 Yoh. 1:5). Di Yohanes 8:12, Yesus menyatakan: “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.”
Sebagai orang percaya, kita “hidup dalam cahaya wajah-Nya” (Mzm. 89:16). Allah kita telah berjanji akan menyertai kita dan menjadi sumber cahaya kita, bahkan saat kita berjalan di lembah terkelam sekalipun.
Oleh: Cindy Hess Kasper
Renungkan dan Doakan
Lembah apa yang sedang Anda lalui saat ini? Janji Allah manakah yang memberikan cahaya bagi perjalanan Anda?
Allah Mahakasih, aku bersyukur, karena Engkau berjanji untuk tidak pernah meninggalkanku. Aku percaya, Engkau adalah kekuatan, pemelihara, dan sukacitaku di sepanjang kehidupanku.
WAWASAN
Sebelum Daud menjadi raja atau panglima perang, ia seorang penyair dan penggembala kambing domba ayahnya (1 Samuel 16:11). Allah bahkan memakai keterampilan Daud dalam menggembalakan ternak sebagai sarana pelatihan untuk menyiapkan dirinya menghadapi tantangan yang akan dihadapinya. Misalnya, ketika kawanan kambing dombanya diserang oleh singa atau beruang, ia berdiri teguh dan mengalahkan binatang buas tersebut (17:34-37). Kejadian-kejadian itu dirasakan Daud telah mempersiapkannya untuk menghadapi Goliat sang raksasa di dalam pertempuran. Tanggung jawab kepemimpinan dan pemeliharaan kawanan ternaknya juga menjadi persiapan yang baik bagi Daud untuk menggembalakan kawanan domba Allah, umat Israel (Mazmur 78:70-72). Seperti orang-orang di dalam perumpamaan Yesus (Matius 25:21,23), Daud telah setia dalam beberapa perkara dan Allah menjadikannya pemimpin atas banyak hal. Demikian juga, puisi-puisinya telah membentuk pola peribadahan umat Israel, dengan namanya tercantum sebagai penulis dari setidak-tidaknya tujuh puluh tiga mazmur di dalam Kitab Mazmur. –Bill Crowder
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar