• Persahabatan Erat di dalam Tuhan

    Pergilah dengan selamat; bukankah kita berdua telah bersumpah demi nama Tuhan. –1 Samuel 20:42


    Baca: 2 Samuel 1:23-27


    Di kapel Christ’s College, Cambridge, Inggris, terdapat sebuah monumen yang didedikasikan untuk dua orang dokter yang hidup di abad ke-17, John Finch dan Thomas Baines. Dikenal sebagai “dua sahabat yang tak terpisahkan”, Finch dan Baines berkolaborasi melakukan penelitian medis dan menempuh perjalanan diplomatik bersama-sama. Ketika Baines meninggal dunia pada tahun 1680, Finch meratapi “kesatuan jiwa mereka yang tak terpatahkan”, yang telah terjalin selama tiga puluh enam tahun. Persahabatan mereka sarat dengan kasih sayang, kesetiaan, dan komitmen.


    Raja Daud dan Yonatan memiliki persahabatan yang juga sama eratnya. Kasih sayang di antara mereka sangat mendalam (1 Sam. 20:41), bahkan mereka mengikat janji untuk setia kepada satu sama lain (ay. 8-17, 42). Persahabatan mereka ditandai dengan kesetiaan yang total (1 Sam. 19:1-2; 20:13). Yonatan bahkan mengorbankan haknya sebagai pewaris takhta agar Daud dapat memerintah sebagai raja (20:30-31; lihat 23:15-18). Ketika Yonatan wafat, Daud meratap dengan mengatakan bahwa kasih Yonatan kepadanya “amat mulia, malahan melebihi kasih wanita” ( 2 Sam. 1:26 BIMK).


    Bisa jadi kita tidak selalu menyamakan persahabatan dengan kesatuan jiwa, tetapi mungkin persahabatan antara Finch dan Baines maupun Daud dan Yonatan dapat menolong kita untuk memperdalam persahabatan kita sendiri. Yesus sendiri membiarkan sahabat-sahabat-Nya bersandar kepada-Nya (Yoh. 13:23-25). Kasih sayang, kesetiaan, dan komitmen yang ditunjukkan-Nya kepada kita dapat menjadi dasar bagi kita untuk membangun persahabatan yang erat dan mendalam.


    Oleh: Sheridan Voysey


    Renungkan dan Doakan

    Bagaimana iman kepada Kristus dapat memperdalam persahabatan yang kita miliki? Apa yang dapat Anda lakukan untuk lebih menunjukkan kasih sayang, kesetiaan, atau komitmen kepada sahabat-sahabat Anda?


    Ya Allah, mampukanlah aku membangun hubungan yang lebih erat dan mendalam dengan sahabat-sahabatku.

    Amin....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu.....


    WAWASAN

    Di samping contoh persahabatan antara Daud dan Yonatan (1 Samuel 18:1-3; 2 Samuel 1:26), gagasan tentang persahabatan disebutkan berulang kali di dalam Alkitab. Kitab Amsal mengatakan bahwa “seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu” (17:17), tetapi juga memperingatkan bahwa persahabatan bisa jadi didasari kekayaan atau pemberian (14:20; 19:4,6), serta menasihati kita berhati-hati untuk tidak “berteman dengan orang bebal [dan] menjadi malang” (13:20).


    Dalam Yohanes 15, Yesus juga berbicara mengenai persahabatan. Dia berkata: “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. . . . Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku” (ay. 13-15). Pernyataan Kristus bahwa seorang sahabat “memberikan nyawanya” untuk orang lain akan terbukti kebenarannya dalam beberapa hari dan jam kemudian. Dan para murid sendiri juga akan menunjukkan kasih mereka kepada Yesus, kecuali satu (Yohanes) yang binasa karena bersaksi tentang Dia. –J.R. Hudberg


    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti


    Our Daily Bread

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB