Allah telah memberikan kepada anggota . . . suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya. –1 Korintus 12:18
Baca: 1 Korintus 12:12-14, 21-27
Dalam esai berjudul “Service and the Spectrum” (Pelayanan dan Spektrum [Autisme]), Profesor Daniel Bowman Jr. menulis tentang kesulitan yang dihadapinya sebagai penyandang autisme saat memutuskan untuk melayani di gerejanya. Ia menjelaskan, “Seorang autis harus mengerahkan usaha yang berbeda dan baru setiap kali, dengan mempertimbangkan: . . . kapasitas mental, emosional, dan fisik . . .; kebutuhan untuk menyendiri atau memulihkan kekuatan; masukan sensorik dan tingkat kenyamanan . . .; waktu dalam satu hari; apakah kemampuan kami dihargai dan kebutuhan kami diakomodasi, daripada tidak dihiraukan karena dianggap berkekurangan; dan masih banyak hal lain.” Bowman berkata bahwa, bagi banyak orang, keputusan seperti itu akan “membuat mereka menyesuaikan kapasitas dan waktu mereka, tetapi takkan menyebabkan mereka undur. Sebaliknya, semua pertimbangan tadi justru bisa melumpuhkan saya.”
Bowman percaya bahwa visi kebersamaan yang dideskripsikan Paulus dalam 1 Korintus 12 dapat menjadi solusi mujarab bagi masalah tadi. Dalam ayat 4-6, Paulus menjelaskan bagaimana Allah telah menganugerahkan karunia unik kepada setiap umat-Nya untuk “kepentingan bersama” (ay. 7). Masing-masing dari kita adalah anggota tubuh Kristus “yang paling dibutuhkan” (ay. 22). Ketika gereja dapat memahami pembentukan dan karunia unik yang dianugerahkan Allah kepada setiap anggotanya, alih-alih memaksa semua orang untuk membantu dengan cara yang sama, gereja dapat mendukung anggota-anggotanya untuk melayani dengan cara-cara yang sesuai dengan karunia mereka.
Dengan demikian, setiap orang dapat menemukan pertumbuhan dan keutuhan serta merasa aman dalam peran kita masing-masing yang bernilai dalam tubuh Kristus (ay. 26).
Oleh: Monica La Rose
Renungkan dan Doakan
Bagaimana Anda telah diberkati oleh karunia-karunia unik yang dimiliki orang lain? Bagaimana gereja dapat mendorong keberagaman dalam pelayanan?
Ya Bapa, terima kasih, karena Engkau menciptakan kami secara unik. Tolonglah aku untuk menghargai setiap anggota tubuh Kristus.
Amin....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....
WAWASAN
Tubuh manusia digunakan oleh Paulus sebagai metafora yang sangat tepat untuk menggambarkan kerja sama yang harmonis dalam gereja. Secara alami, anggota-anggota tubuh kita bekerja sama untuk menghasilkan kehidupan yang bermanfaat dan berarti. Sebelum berkomentar mengenai fungsi bagian-bagian tubuh yang beragam sesuai dengan rancangannya (1 Korintus 12:14-26), sang rasul menjelaskan terlebih dahulu kesamaan yang dimiliki oleh orang-orang percaya (ay. 4-13). Allah Tritunggal yang sama (“Roh,” ay. 4; “Tuhan,” ay. 5; “Allah,” ay. 6) terus bekerja di dalam dan melalui karunia, pelayanan, dan pekerjaan yang berbeda-beda tetapi dinamis di dalam gereja. Roh yang sama, yang bekerja dalam diri mereka yang memiliki karunia berbicara (ay. 8), secara berkuasa menyatakan diri-Nya melalui karunia-karunia lain (ay. 9-10). “Semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama” (ay. 11). Menyadari “kesamaan spiritual” kita dapat membuat kita leluasa untuk mengasihi, menerima, dan melayani orang lain yang berbeda dari kita. –Arthur Jackson
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar