• Ketaatan Penuh Kasih 2024-05-06

    Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. –Yohanes 14:21

    Baca: Yohanes 14:15-21

    Pada upacara pernikahan kami, pendeta bertanya kepada saya, “Bersediakah engkau berjanji untuk mencintai, menghormati, dan menaati suamimu, hingga maut memisahkan kalian?” Sambil menatap calon suami saya, saya berbisik, “Taat?” Kami sudah membangun hubungan kami berdasarkan rasa cinta dan hormat—bukan ketaatan buta, seperti yang saya pikir dimaksudkan dalam janji pernikahan itu. Saya betul-betul menggumulkan makna kata taat tersebut, sebelum kemudian berkata, “Ya, saya bersedia.”

    Sepanjang tahun-tahun pernikahan kami, Allah sudah menunjukkan kepada saya bahwa sikap keberatan saya terhadap ketaatan sesungguhnya tidak berkaitan dengan hubungan yang sangat kompleks antara suami-istri. Dahulu, saya memahami ketaatan sebagai “penghambaan” atau “ketundukan yang terpaksa”, tetapi pengertian ini tidak didukung oleh Alkitab. Sebaliknya, ketaatan dalam Kitab Suci mengekspresikan banyaknya cara kita untuk mengasihi Allah. Bahkan setelah menikah selama tiga puluh tahun, saya dan suami masih terus belajar mengasihi Yesus dan satu sama lain dengan kuasa Roh Kudus.

    Ketika Yesus berkata, “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku” (Yoh. 14:15), Dia menunjukkan kepada kita bahwa ketaatan kepada Kitab Suci adalah hasil dari hubungan yang penuh kasih dan intim dengan-Nya (ay. 16-21).

    Kasih Yesus adalah kasih yang tidak mementingkan diri sendiri, tanpa syarat, dan tidak pernah memaksa atau menyakiti. Saat kita mengikuti dan menghormati-Nya dalam semua hubungan kita dengan sesama, Roh Kudus akan menolong kita menyadari bahwa ketaatan kepada-Nya adalah sikap yang bijaksana dan penuh kasih sebagai ungkapan kepercayaan dan penyembahan kita.

    Oleh: Xochitl Dixon

    Renungkan dan Doakan

    Kita menaati Allah, karena kita mengasihi dan mempercayai Dia. Bagaimana kesadaran akan hal itu mempengaruhi pandangan Anda tentang ketaatan yang dirindukan Allah? Bagaimana Allah telah membuktikan bahwa Anda dapat mempercayai-Nya?

    Tuhan Yesus, tolonglah aku untuk mengasihi Engkau dan orang lain, melalui ketaatanku kepada firman-Mu dalam Kitab Suci.

    Amin.....

    Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu 

    WAWASAN

    Yohanes 13–17, yang disebut sebagai Ceramah di Ruang Atas, sarat dengan kebenaran teologis yang membantu kita memahami Allah Tritunggal—Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Contoh dari hal ini terlihat dalam Yohanes 14:16-17, ketika Yesus, Sang Anak, berkata, “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran.” Yang penting dalam pembicaraan ini adalah pengajaran tentang Roh Kudus (pneumatologi). Di ayat 16, Dia disebut sebagai “Penolong yang lain” (paraklÄ“tos ). Versi lain menerjemahkan kata ini sebagai “Penghibur.” Maksudnya adalah satu Pribadi yang dipanggil untuk menolong, menemani, atau membantu orang lain. Selama pelayanan Kristus di muka bumi, Dia adalah Penolong dari surga. Ketika Dia tidak lagi ada di dunia, Pribadi yang serupa dengan Dia, yaitu Roh Kudus, akan menjalankan peran itu. Karena itu, Yesus dapat berkata kepada para pengikut-Nya, “Janganlah gelisah hatimu” (ay. 1,27). –Arthur Jackson

    Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti 

    Our Daily Bread

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Mengenai Saya

Foto saya
Pematangsiantar, Sumatera Utara, Indonesia
Pengamat Sosial

Bertumbuh dalam Allah 2025-07-07

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah. –2 Timotius 2:15 Baca: 2 Timotius 2:14-16, 22-26 Pada tahun-tahun pertamanya sebagai seora...

Halaman FB