Karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah. –Efesus 2:8
Baca: Efesus 2:1-10
Bertahun-tahun lalu, kota New York meluncurkan kampanye dengan slogan “Tetap Aman. Tetap di Tempat” untuk mengedukasi masyarakat agar tetap bersikap tenang dan mencari aman saat terjebak di dalam lift. Para ahli melaporkan sejumlah kasus yang fatal ketika orang-orang yang terjebak di dalam lift justru kehilangan nyawa ketika mereka mencoba membuka paksa pintu lift atau berusaha keluar dengan cara lain. Tindakan terbaik yang dapat dilakukan ketika terjebak dalam lift adalah dengan memencet tombol alarm untuk meminta bantuan dan menunggu petugas tanggap darurat tiba.
Rasul Paulus menjabarkan suatu rencana penyelamatan yang sangat jauh berbeda, yakni inisiatif untuk menyelamatkan manusia yang terjerat kuasa dosa. Ia mengingatkan jemaat di Efesus tentang ketidakberdayaan mereka secara rohani, bagaimana mereka benar-benar “sudah mati karena . . . dosa-dosa [mereka]” (Ef. 2:1). Mereka terjebak, mengikuti jalan Iblis (ay. 2), dan menolak tunduk kepada Allah. Sikap itu membuat mereka layak dimurkai Allah. Namun, Allah tidak membiarkan mereka terjebak dalam kegelapan rohani. Sang rasul menulis bahwa mereka yang percaya kepada Yesus, “oleh kasih karunia . . . diselamatkan” (ay. 5,8 ). Tanggapan kita terhadap inisiatif Allah untuk menyelamatkan kita itu lalu menghasilkan iman. Beriman berarti kita berhenti mencoba menyelamatkan diri sendiri dan memilih untuk berseru kepada Tuhan Yesus agar menyelamatkan kita.
Dalam kasih karunia Allah, kelepasan kita dari jerat dosa tidak dimulai dari usaha kita sendiri. Semua itu adalah “pemberian Allah” melalui Yesus semata (ay. 8).
Oleh: Marvin Williams
Renungkan dan Doakan
Mengapa tidak mungkin bagi Anda untuk melepaskan diri sendiri dari jerat dosa? Bagaimana cara Allah menyediakan apa yang Anda butuhkan untuk diselamatkan?
Ya Allah, sungguh aku bersyukur, saat aku terjebak dalam dosa dan mencoba menyelamatkan diri sendiri, Engkau berinisiatif menyelamatkanku dan mengirimkan Sang Juruselamat untuk membebaskanku.
Amin....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu...
WAWASAN
Akronim yang sangat baik untuk menggambarkan kasih karunia Allah adalah GRACE—God’s Riches at Christ’s Expense (Kekayaan Allah melalui pengorbanan Kristus). Frasa ini menyimpulkan dan memperjelas kenyataan bahwa keselamatan—penyelamatan dari dosa kita (pengampunan, dibenarkan kembali dengan Allah)—adalah karya Allah yang diterima melalui iman, bukan sesuatu yang kita raih. Akronim lain yang merangkum kebenaran ini secara singkat adalah GFFG—God’s Favor Freely Given (Perkenanan Allah yang diberikan cuma-cuma). Kata Yunani cháris , yang diterjemahkan “kasih karunia,” sering dipakai dalam Perjanjian Baru (12 kali dalam Efesus) dengan makna yang berbeda-beda, seperti “rahmat”, “kebaikan,” dan “perkenanan.” Efesus 2:7 berbicara tentang “kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus.” Kata ini juga dipakai dalam pengertian ini di Lukas 1:30: “Maka malaikat itu berkata kepadanya, ‘Jangan takut, Maria, sebab engkau berkenan di hati Allah’” (BIMK). Kebaikan Allah berlipat ganda karena “Allah sudah menunjukkan rahmat-Nya guna menyelamatkan seluruh umat manusia” (Titus 2:11). –Arthur Jackson
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar