Janganlah takut, sebab Allah telah datang dengan maksud untuk mencoba kamu dan . . . supaya takut akan Dia ada padamu, agar kamu jangan berbuat dosa. –Keluaran 20:20
Baca: Keluaran 20:18-21
Definisi phobia (fobia) adalah “ketakutan irasional” terhadap benda atau situasi tertentu. Arachnophobia adalah ketakutan pada laba-laba (meski ada yang berpendapat bahwa fobia seperti itu sangat masuk akal!). Contoh fobia lain adalah globophobia dan xocolatophobia. Masih ada sekitar 400 jenis fobia lainnya yang tercatat dan benar-benar terjadi. Tampaknya hampir semua hal bisa membuat manusia takut.
Alkitab menceritakan ketakutan yang dialami bangsa Israel setelah menerima Sepuluh Perintah Allah: “Seluruh bangsa itu menyaksikan guruh mengguntur, kilat sabung-menyabung, . . . Maka bangsa itu takut dan gemetar” (Kel. 20:18). Musa menghibur mereka, dengan memberikan pernyataan yang sangat menarik: “Janganlah takut, sebab Allah telah datang dengan maksud untuk mencoba kamu dan dengan maksud supaya takut akan Dia ada padamu, agar kamu jangan berbuat dosa” (ay. 20). Musa seperti menentang ucapannya sendiri: “Jangan takut, tetapi kamu harus takut.” Sebenarnya, kata dalam bahasa Ibrani untuk “takut” setidaknya memiliki dua makna—kengerian terhadap sesuatu atau rasa kagum sekaligus hormat kepada Allah.
Kita mungkin tertawa saat mengetahui bahwa globophobia adalah ketakutan pada balon dan xocolatophobia adalah rasa takut pada cokelat. Masalah yang lebih serius soal fobia adalah kenyataan bahwa begitu banyak hal yang bisa membuat kita takut. Rasa takut menyelinap masuk ke dalam kehidupan kita, dan dunia ini bisa menjadi tempat yang menakutkan. Saat kita bergumul melawan beragam fobia dan rasa takut, ada baiknya kita mengingat bahwa Allah kita adalah Allah yang sungguh luar biasa, yang menawarkan penghiburan-Nya di tengah kegelapan yang menyelimuti kita saat ini.
Oleh: Kenneth Petersen
Renungkan dan Doakan
Apa yang membuat Anda takut dalam hidup ini? Bagaimana kasih Allah menolong Anda mengatasi ketakutan-ketakutan tersebut?
Ya Allah, aku sering takut pada banyak hal. Hiburlah hatiku. Tolonglah aku untuk bersandar pada kasih-Mu.
Amin.....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu....
WAWASAN
Dua bulan setelah bangsa Israel meninggalkan Mesir, mereka tiba di padang gurun Sinai (Keluaran 19:1-2). Gunung Sinai, yang juga disebut Gunung Horeb (3:1; 33:6), adalah tempat Musa pertama kali berjumpa dengan Allah dalam semak yang menyala (3:1-12). Sekarang, seluruh bangsa akan mengenal “AKU ADALAH AKU” (ay. 14-15). Kedatangan mereka adalah penggenapan dari ayat 12: “Apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah kepada Allah di gunung ini.” Ini menandai awal dari status istimewa mereka sebagai umat pilihan Allah—“kerajaan imam dan bangsa yang kudus” (19:6). Di sinilah Allah memberi mereka hukum-hukum-Nya, yakni serangkaian perintah tentang bagaimana mereka berelasi dengan Allah dan menyembah Dia (20:1-11), serta bagaimana menjalani hidup sebagai umat-Nya yang kudus (ay. 12-17). Mereka berkemah di kaki gunung Sinai selama satu tahun (Bilangan 10:11). Kisah mereka di padang gurun Sinai diceritakan dari Keluaran 19 sampai Bilangan 10. –K.T. Sim
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar