Aku pun tidak berhenti mengucap syukur karena kamu. Dan, aku selalu mengingat kamu dalam doaku. –Efesus 1:16
Baca: Efesus 1:15-23
Orang-orang tidak mengira seorang penggarap lahan seperti Jørn bakal menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Meski mempunyai penglihatan yang lemah ditambah keterbatasan fisik lainnya, Jørn mencurahkan segenap dirinya untuk warga desanya di Norwegia, dengan mendoakan mereka pada malam-malam ketika rasa sakit membuatnya terjaga. Dalam doanya, ia mendaftarkan rumah demi rumah, menyebutkan nama setiap orang di dalam rumah itu, bahkan anak-anak yang belum pernah ditemuinya. Orang-orang senang padanya karena jiwanya yang penuh kelembutan, dan mereka suka datang kepadanya untuk meminta nasihat. Jika Jørn tidak dapat membantu secara praktis, orang tetap merasa diberkati setelah menemuinya, karena mereka dapat merasakan kasihnya. Saat Jørn meninggal dunia, pemakamannya adalah yang terbesar yang pernah diadakan di desa itu, meski ia tidak memiliki keluarga di sana. Doa-doanya berkembang dan membuahkan hasil melebihi apa yang dapat ia bayangkan.
Pria rendah hati itu mengikuti teladan Rasul Paulus, yang mengasihi orang-orang yang ia layani dan mendoakan mereka selama ia mendekam di tahanan. Paulus menulis kepada jemaat di Efesus, kemungkinan saat sedang dipenjara di Roma, dan berdoa agar Allah memberi mereka “Roh hikmat dan wahyu” serta agar mata hati mereka menjadi “terang” (Ef. 1:17-18). Ia rindu agar mereka mengenal Tuhan Yesus dan hidup dalam kasih dan kesatuan dengan kuasa Roh Kudus.
Jørn dan Rasul Paulus mencurahkan diri mereka masing-masing kepada Allah, dengan membawa orang-orang yang mereka kasihi dan layani kepada-Nya dalam doa. Kiranya kita memperhatikan teladan mereka dalam cara kita mengasihi dan melayani orang lain hari ini.
Oleh: Amy Boucher Pye
Renungkan dan Doakan
Siapakah kenalan Anda yang merupakan seorang pendoa yang tangguh dan penuh kasih? Bagaimana kehidupannya mencerminkan hati Kristus?
Tuhan Yesus, Engkau melayani orang lain dan mengutamakan kebutuhan mereka. Mampukanlah aku untuk mengasihi dan melayani-Mu dengan penuh sukacita setiap hari.
Amin....
Selamat menjalani hari ini dengan semangat dan Kekuatan dari Tuhan, Gbu...
WAWASAN
Bacaan hari ini dimulai dari frasa “karena itu” (Efesus 1:15). Karena apa? Dalam ayat 3-14, Paulus menulis satu kalimat panjang (dalam bahasa Yunani) dengan memuji “Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus” (ay. 3) untuk berbagai hal. Allah telah “mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani” (ay. 3); “memilih kita” (ay. 4); “menentukan kita dari semula . . . untuk menjadi anak-anak-Nya” (ay. 5); memberikan “penebusan [dan] pengampunan dosa” (ay. 7); “menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita” (ay. 9). Paulus juga menyoroti bahwa kita “dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu, . . . [sebagai] jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya” (ay. 13-14). Secara keseluruhan, perikop ini memberikan salah satu gambaran terjelas tentang doktrin Trinitas. Sang rasul berdoa, “meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar.” (ay. 17) –Tim Gustafson
Anda bisa memberikan dampak yang lebih berarti
Our Daily Bread
Tidak ada komentar:
Posting Komentar